Misteri Keindahan Batu Akik Sisik Naga

Untuk sebagian anda para pecinta batu mulia yang masih bingung dengan cara merawat batu Sisik Naga pada saat ini tentunya tidak perlu khawatir, karena sebenarnya informasi tersebut sudah dapat anda temukan dengan mudah di berbagai media sepeerti salah satunya adalah media online.

Tidak dapat dipungkiri memang bahwa fenomena batu mulia tersebut mampu membuat gempat dunia batu mulia khususnya di Indonesia setahun belakangan ini, batu yang pertama kali ditemukan di Kabupaten Enrekang yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut memang dikenal memiliki tampilan yang sangat unik khususnya pada motifnya.

Ya, dinamakan batu Sisik Naga sendiri karena memang motif pada permukaan batu mulia tersebut sangat mirip dengan bentuk sisik yang terdapat pada binatang, maka dari itulah mengapa jenis batu mulia tersebut pada saat ini cukup terkenal dengan ragam jenis warna serta motif yang berbeda-beda.

Batu Sisik Naga diketahui memiliki nilai jual yang tinggi hingga saat ini, kendati demikian tentu saja hal tersebut tidak akan berlaku jika batu tidak dirawat dengan baik, lalu bagaimanakah cara merawat jenis batu mulia tersebut? Berikut ini adalah beberapa cara merawat batu Sisik Naga yang dapat kita ketahui dan perhatikan bersama.

Cara Merawat Batu Sisik Naga

- Perawatan batu Sisik Naga dapat dilakukan dengan cara rutin dan teratur membersihkan batu tersebut, jika batu sudah dirasa kotor maka anda pun dapat mencucinya dengan menggunakan sabun mandi yang dicampur dengan air. Kemudian gosoklah dengan menggunakan sikat yang berbulu halus atau dapat juga dengan menggunakan kuas lalu keringkan dengan cara di lap.
- Sedangkan untuk menjaga kilau dari batu Sisik Naga maka anda pun dapat secara rutin mengoleskan minyak essensial yang tidak mengandung alkohol, seperti minyak zaitun atau dapat juga dengan menggunakan baby oil. Oleskan pada seluruh permukaan batu secara merata lalu anda pun dapat mengelapnya dengan menggunakan kain yang halus.
- Setelah diolesi dengan menggunakan minyak essensial tersebut maka anda pun dapat menggosoknya perlahan dengan menggunakan kulit binatang secara satu arah, atau anda juga dapat menggosoknya dengan menggunakan kain yang berbahan lembut seperti katun.

Demikian di atas tadi adalah sedikit ulasan mengenai beberapa cara merawat batu Sisik Naga yang telah kita ketahui bersama, semoga sedikit informasi batu mulia terbaru di atas dapat membantu serta bermanfaat untuk anda semuanya.(http://pencintabatu.com/cara-merawat-batu-sisik-naga.html)

Read More

Khasiat dan Ciri-Ciri Batu Chrysocolla

Batu akik chrysocolla adalah salah satu batu batuan alam yang memiliki warna menarik dan ciri dari akik ini memiliki warna yang sama dengan batu bacan. Sehingga saking samanya, batu chrysocolla juga sering disebut bagian dari batu bacan.

Batu akik chrysocolla ini sering dipakai sebagai permata pada kalung, cincing, liontin atau yang lainnya. Warna dominan pada batu akik ini juga berwarna biru hijau kelam seperti batu bacan.

Batu akik chrysocolla memiliki warna biru yang hijau ini karena batu akik chrysocolla memiliki kandungan batu yang kaya tembaga dan awalnya banyak yang diguanakan sebagai cara untuk merekatkan emas. Nah batu akik chrysocolla yang ada di Indonesia sendiri kebanyakan ditemukan diwilayah Maluku yaitu tepatnya di Pulau Bacan.

Batu chrysocolla memiliki harga jual dipasaran sangat tinggi karena batu ini memiliki struktur Kristal yang jauh lebih banyak. Konon batu akik chrysocolla merupakan perpaduan antara batu bacan dengan campuran mineral kalsedon dan kuarsa sehingga terkontaminasilah sebuah batu baru yang bernama chrysocolla. Batu akik ini juga bukan hanya bisa ditemukan di Indonesia saja namun di luar negeri pun batu akik chrysocolla juga terdapat di amerika, Chilli, Australia, Israel, dan Kongo.

Banyaknya akan batu akik yang ada di Indonesia atau negara lainnya ini memang memiliki kemungkinan bahwa batu chrysocolla merupakan batu bacan yang memiliki tingkat kekerasan lebih kuat dari pada batu bacan.

Untuk mengetahui akan khasiat dan cirri cirri dari batu permata akik chrysocolla, dalam artikel berikut akan diberikan penjelasannya untuk anda. Untuk itu, bagi anda yang ingin tahu akan cirri cirri dan khasiat dari batu akik chrysocolla, anda bisa simak artikel berikut.

Namun perlu diketahui bahwa sebagian batu batuan akik, memang terkadang memiliki khasiat dengan bentuk yang sama. Sehingga tak memungkiri bahwa batu chrysocolla yang hampir mirip dengan batu bacan bahkan asal ditemukannya juga di daerah pulau bacan Maluku, jadi tak akan ada salahnya jika batu chrysocolla merupakan batu bacan.

Khasiat Batu Akik Chrysocolla
Nah setelah melihat akan cirri cirri dari batu chrysocolla, lalu apa saja khasiat dari batu akik yang dijadikan permata cincin, kalung atau lintion ini? Khasiat dari batu akik chrysocolla sangat banyak sekali, diantaranya:

- Dijadikan permata untuk perhiasan Untuk kekuatan supranatural yang telah dan sudah di isi dengan doa-doa
- Mampu digunakan sebagai media untuk menjaga serangan dari musuh
- Mampu dijadikan alat untuk memperlancar usaha atau perdagangan
- Mampu digunakan sebagai media untuk menambahkan akan tampilan seperti tampan atau cantik

Ciri-ciri Batu Akik Chrysocolla
Batu chrysocolla memang lebih dikenal sebagai batu bacan khususnya untuk wilayah Indonesia. Batu akik chrysocolla sendiri berasal dari dua kata yaitu chryso yang artinya emas dan collo yang artinya lem. Sehingga tulisan latin chrysocolla ini memiliki arti bahwa batu ini dulu sering digunakan tukang emas sebagai lem/ soldier. Dan di Yunani chrysocolla juga digunakan sebagai perekat atau penyambung emas. Batu chrysocolla sendiri memiliki 2 jenis yaitu chrysocolla murni yang memiliki tingkatan kekerasan yang rapuh yaitu 2.5 hingga 3.5 skala mohs. Dan yang kedua adalah chrysocolla yang menyatu dengan kalsedon yang memiliki tingkat kekerasan sangat tinggi, yaitu 7 skala mohs.(Sumber : http://puntoand.blogspot.com/2015/06/khasiat-dan-ciri-ciri-batu-chrysocolla.html)

Read More

Wow! Wanita Cantik Ini Ternyata Nenek-Nenek

Jngan salah menduga, wanita cantik ini ternyata usianya sudah lebih dari 60 tahun. Namun nenek yang satu ini masih segar layaknya wanita berusia 30 tahun.

Nenek yang masih awet muda dan seksi ini bernama Sian Lesley. Usianya sudah menginjak 63 tahun. Lesley adalah seorang penari di Las Vegas, Amerika Serikat, namun kini menetap di Portugal. Apa rahasia awet mudanya? Dia pun membagi rahasianya untuk Anda.

Menurut Lesley, salah satu rahasia tampil awet mudanya adalah faktor genetika. Namun, dia juga menyatakan bahwa ada beberapa rutinitas yang dilakukan agar penampilannya tetap penuh segar dan fit. Selain berolahraga selama 30 menit setiap hari, dia juga tidak pernah pergi ke luar rumah tanpa mengaplikasikan tabir surya.

"Agar selalu langsing, saya memulai hari dengan segelas air hangat yang dicampurkan dengan lemon. Kemudian, saya menyantap bubur dengan madu atau minyak kelapa. Setelah berolahraga, saya menyesap sedikit kopi," ungkap Lesley.

Lesley mengaku, beberapa tahun lalu dia sempat menjalani operasi facelift ringan. Namun, dia sama sekali tidak memiliki rencana untuk kembali melakukan operasi plastik guna memperoleh penampilan yang prima meskipun usianya sudah tidak lagi muda.

"Saat ini banyak wanita yang menjalani prosedur dengan filler dan mereka akhirnya memiliki wajah yang sama semua. Saya rasa mengaplikasikan sedikit filler tidak masalah, namun akan berbeda jika terlalu berlebihan," sebut Lesley.

Lesley memulai kariernya sebagai penari di Moulin Rouge di Paris, Perancis. Menurut dia, meski kini dirinya sudah dikategorikan berusia

senja, tapi dia percaya diri masih menarik perhatian kaum pria yang berusia lebih muda.

Kini, Lesley menyibukkan diri dengan mengelola sebuah kabaret dan masih menghibur sebagai penyanyi setiap akhir pekan. Lesley mengaku, dia tidak akan merasa puas kecuali tampil secara maksimal.

"Saya tidak pergi ke luar rumah kecuali saya merasa penampilan saya baik. Saya bahkan tidak mau membuka pintu. Saya tidak merasa bahagia jika saya terlihat berpenampilan buruk. Saya tidak akan merasa baik (tanpa penampilan yang baik)," tutur Lesley. (Sumber: Kompas.com)

Read More

Batu Akik dari Sungai Dareh Laku Rp 1,5 Miliar

Siapa tak kenal batu akik dari Sungai Dareh di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Batu dari Sungai Dareh selalu diincar para peminat akik di berbagai daerah. Bahkan karena keindahannya, ada batu akik Sungai Dareh yang terjual Rp 1,5 miliar.

Edo, pengusaha batu akik, warga Jalan Perak, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, menuturkan, sudah menekuni bisnis batu akik sejak 2005. Ia mengawali dengan menjual batu mentah atau belum diolah.

"Saya memang penggemar batu akik lumuik Sungai Dareh. Itu sudah saya tekuni sejak 2005. Awalnya saya hanya menjual batu akik pakai kantong kresek kepada pengusaha batu. Satu kantong kresek harganya Rp300 ribu, beratnya ada sekira 2 kilogram," tuturnya kepada Okezone, bebera waktu lalu.

Tren penggunaan batu akik Sungai Dareh mulai mencuat pada 2012 saat ia mengikuti kontes di Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Edo membawa 6 ton batu mulia asal Sungai Dareh.

"Alhamdulillah batu lumuik Sungai Dareh naik. Kami jadi juara I saat itu. Kemudian batu lumuik Sungai Dareh dengan motif badai salju harganya bisa sampai Rp1,5 miliar. Saat ini batu itu masih di Jakarta. Ciri-cirinya kayak giok tapi didominasi warna putih di dalamnya serta memiliki totol hijau. Hal yang membuat mahal karena totolnya itu menyerupai harimau,” jelasnya.

Batu tersebut awalnya dibeli dari temannya dengan harga Rp135 juta. Setelah selesai pameran di Taman Mini Indonesia Indah, nilainya menjadi Rp1,5 miliar. "Sekarang batu itu ada di tangan kawan saya di Jakarta," ujarnya.

Edo menjelaskan, ada 57 motif batu asal Sungai Dareh. Umumnya berwarna hijau tua. Dari puluhan motif tersebut, ada tiga yang paling dicari di pasaran, yakni motif kumbang jati, badai salju, dan pucuk pisang.

Ciri motif kumbang , jelas dia, berwarna hijau kristal dan di dalamnya terdapat totol hijau pekat seperti kumbang jati. Sementara ciri untuk badai salju berbentuk seperti giok, tidak tembus cahaya senter, bermotif putih, dan terdapat totol hijau.

"Tapi kalau untuk motif pucuk pisang mirip batu belimbing di Aceh. Tapi kalau dari Sungai Dareh batunya warna kuning dan di dalamnya banyak warna. Itu yang dikatakan super," paparnya.

Saat ini ada Edo memiliki batu motif kumbang jati seberat 4 ons dan belum diolah. "Ini batu lumuik Sungai Dareh dengan motif kumbang jati harganya Rp9 juta. Ini batu super, kemarin sudah ada yang tawar Rp7 juta tapi belum mau kami lepas. Memang kumbang jati saat ini lebih mahal. Dua krat saja batu ini harganya sudah Rp2 juta," sebutnya.

Selain batu kumbang jati super, dia juga memiliki stok batu lumuik Sungai Dareh seberat 17 ton. Sebanyak 7,5 ton di antaranya sudah dikirim ke Jakarta dan daerah lain, serta ke Kota Padang 9,5 ton.

"Stok ready dan masih diolah menjadi kecil-kecil. Kami tidak mengolah menjadi batu siap pakai, tapi mengolah batu setengah pakai dan dikirim ke Medan, Lampung, Jakarta, Surabaya, Kalimantan. Ada juga yang menjual secara online,” ujarnya.

Sejak menggeluti usaha batu akik, Edo sudah mengantongi keuntungan Rp500 juta lebih. Sementara untuk mendapat batu akik dari Sungai Dareh, ia membelinya dari warga yang menambang.

"Biasanya kalau batunya bagus kami hargai Rp100 ribu, kalau kurang bagus Rp40 ribu. Bergantung kualitas,” pungkasnya. (http://news.okezone.com/read/2015/02/24/340/1109786/batu-akik-dari-sungai-dareh-tembus-rp1-5-miliar

Read More

Sejarah dan Asal Usul Batu Bacan

Batu Bacan semakin populer seiring fenomena batu akik di Indonesia yang semakin meluas. Namun belum banyak orang yang tahu asal usul dan sejarah batu alam yang dinamakan Bacan itu.

Batu Bacan merupakan kekayaan alam Maluku Utara yang sudah dikenal sejak tahun 1960an. Menariknya, Batu bacan ini terdapat di pulau Kasiruta bukan pulau Bacan.

Istilah bacan sendiri diambil dari nama tempat perdagangan batu tersebut. Sedangkan penghasil batu tersebut adalah Pulau Kasiruta. Pulau ini berada tidak jauh dari Pulau Bacan di Kabupaten Halmahera Selatan. Sedangkan Pulau Bacan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera Selatan.

Karena pusat pemerintahan terdapat di Labuha, pulau Bacan maka batu tersebut dinamai batu bacan. Pada masa itu, jenis batu bacan yang digemari masyarakat adalah warna hati hiu, kembang super dan warna biru.

Di Indonesia, Batu Bacan mulai populer sejak tahun 2005. Padahal pada tahun 1960 disebutkan bahwa Presiden RI Soekarno pernah dihadiahi batu tersebut kala berkunjung ke Pulau Bacan. Bahkan batu alam ini digunakan sebagai perhiasan berharga pada masa kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan.

Oleh karena Pulau Bacan lebih populer dan dikenal luas dibandingkan Pulau Kasiruta, maka untuk memudahkan penamaan batu giok asli alam Pulau Kasiruta ini disebut batu bacan. Sehingga, jika orang menyebut batu bacan, yang dimaksud adalah bacan doko dan palamea yang berasal dari Pulau Kasiruta.

Berdasarkan tempat asalnya, batu bacan ada 2 jenis. Yaitu, Bacan Doko yang berasal dari Desa Doko dab berwarna hijau tua dan Bacan Palamea, karena asalnya dari Desa Palamea dan berwarna hijau muda kebiruan.

Lalu siapa orang yang pertamakali menggosok batu bacan mentah hingga menjadi kinclong? Menurut cerita, orang itu bernama Muhammad tinggal di desa Amasing, Bacan.

Puluhan tahun silam, nilai batu bacan tidak dihargai semahal seperti sekarang ini. Maklum saja, karena dulu tidak ada pembeli lokal dan pembeli dari luar daerah.

Pada saat itu, tidak ada masyarakat yang mencari nafkah mencari batu bacan (penambang). Mata pencaharian masyarakat di pulau Kasiruta sebagai petani yang pergi ke kebun/ mencari damar. Kadang mereka menemukan batu bacan di sungai atau erosi (gunung yang longsor).

Petani yang menemukan batu bacan biasanya menukar batu bacan dengan barang-barang sembako.

Sekitar tahun 1990an, batu bacan berbentuk bongkahan seberat kurang lebih 10 kg dengan jenis super pertama kali dibeli oleh turis dari Singapura dengan uang ribuan dolar Singapura (yang nilainya ditukar
Rupiah pada masa itu sebesar 7 juta ).

Bapak pemilik batu bacan bernama Anongko Golf tinggal di desa Palamea, pulau Kasiruta di sebelah barat. Sekarang desa Palamea sudah menjadi ibukota kecamatan Bacan Barat.

Pembelian batu bacan oleh orang singapura dengan harga yang masa itu cukup tinggi menyebabkan batu bacan sudah mulai dikenal di kalangan penggemar batu mancanegara.

Peminat batu bacan mulai semakin banyak memasuki tahun 2005. Pembeli yang sangat berminat dengan batu bacan adalah kalangan dari Suku Tionghoa. Mereka membeli batu bacan dengan warna hijau dan biru dengan harga yang sangat mahal.

Bahkan sejak tahun 2009 sampai sekarang, banyak pembeli dari Jakarta dan luar negeri yang datang langsung ke lokasi penambangan di pulau Kasiruta untuk membeli bongkahan batu bacan dengan harga yang sangat mahal hingga mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah.(http://lifestyle.harianterbit.com/lifestyle/2015/04/27/26545/91/38/Begini-Asal-usul-dan-Sejarah-Batu-Bacan)

Read More