Dean Van Denbissen, Wakil Presiden LifeGem, menjelaskan, cukup dibutuhkan 225 gram abu dari jasad seseorang untuk dijadikan sebuah permata. Lifegem merupakan perusahaan yang mengubah abu menjadi permata.
Dijelaskannya, bahwa abu kremasi memiliki cukup karbon untuk membuat 20 butir permata, dan akan masih ada sisa beberapa gram lagi untuk dijadikan hiasan di sekitarnya. LifeGem menggunakan oven super panas untuk mengubah abu menjadi grafit. Grafit itu kemudian diberi tekanan tinggi sehingga berubah menjadi permata-permata berwarna biru dan kuning yang harganya mencapai $ 2,700 USD hingga $ 20,000 USD(kira-kira Rp 27 juta hingga Rp 200 juta rupiah).
Kebanyakan orang yang memesan permata dari debu ini menjadikannya sebagai cincin atau liontin, terutama untuk mengenang orang terdekat mereka yang telah meninggal. Mungkinkah juga permata yang Anda pakai, tanpa Anda ketahui ternyata berasal dari abu orang yang telah meninggal?***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.