Recovery data sekarang ini sudah bukan hal yang sulit lagi. Beberapa tahun lalu, mengembalikan data yang terhapus atau yang memang sengaja dihapus masih menjadi persoalan. Namun dengan kecanggihan teknologi software, langkah mengembalikan data atau file bukan lagi perkara sulit.
Beberapa tahun lalu, mungkin kita harus mendatangi teknisi komputer atau membeli software, yang harganya pun tidak murah. Kalau pun ada, tidak mudah untuk mengoperasikannya. Namun, seperti dikutip dari ebsoft.web.id, sekarang sudah banyak bermunculan software recovery. Bahkan sebagian di antaranya gratis, sampai kadang bingung ingin menggunakan aplikasi yang mana.
Satu hal yang menggembirakan, sudah banyak pula aplikasi recovery yang bersifat portable. Artinya, tinggal copy paste file-nya dan bisa langsung jalan dari removable media seperti flashdisk, atau tidak perlu proses instalasi khusus. Beberapa software recovery yang bersifat portable dan gratis adalah Recover Files, Recuva, Restoration atau DiskDigger Software dan masih banyak software lain yang selalu up date.
Tidak seperti tool file recovery lain yang mencari semua file tipe lain, DiskDigger berfokus pada tipe file yang seringkali dihapus dan perlu di-recover. Pada menu options ada pilihan untuk menentukan tipe file yang ingin dicari, termasuk images (JPEG, PNG, BMP, TIFF, dan GIF), dokumen (DOC dan PDF) dan file multimedia (MPG, MP3, WMV, MOV dan lain-lain). DiskDigger, dilansir beritateknologi.com, juga memiliki preview aktif, yang mengizinkan Anda untuk melihat file-file yang ditemukan pada proses recovery.
Fitur preview ini sangat berguna saat men-scan drive besar, yang dapat memakan waktu lama. Memerlukan dua jam untuk scan full harddisk 120 GB dan 10 menit untuk SD Card 2GB. Satu dari banyak hal menarik dari deep scan adalah banyaknya images yang belum ditumpukin, misalkan menemukan file satu tahun lalu.
Kemajuan teknologi memang bisa mempermudah pekerjaan. Tapi di sisi lain, bila disalahgunakan, justru akan merugikan orang lain. Dampak buruk inilah yang belakangan ini kerap terjadi dan dialami sebagian orang, yang menjadi korban peredaran foto maupun video, yang sifatnya sangat pribadi. Bahkan dari laporan si korban, tak jarang disebutkan bahwa data-data itu sebenarnya sudah dihapus, lalu Ponsel atau kamera dijual beserta kartu memorinya.
Data berupa foto maupun video, yang sebenarnya telah dihapus oleh pemiliknya, memang bisa dengan mudah ditampilkan lagi oleh orang lain. “Mengembalikan file yang sudah dihapus bukan suatu hal yang sulit. Saya sendiri pernah mencoba menghapus data foto pada kamera. Kemudian beberapa hari berikutnya saya restore dan foto itu bisa saya lihat lagi. Kebetulan foto itu adalah foto sangat pribadi,” terang Aziz, warga Purbayan, Baki, Sukoharjo, kepada Espos, Rabu (9/6).
Sementara, praktisi komputer dan internet di Solo, Sunu Prasetyo menyarankan agar pemilik kamera atau pun Ponsel hendaknya lebih berhati-hati dalam menyimpan data yang sifatnya sangat pribadi. “Kalau perlu jangan mengambil risiko untuk menyimpan data seperti itu di media penyimpan yang akhirnya bisa diakses orang lain. Karena teknologi semakin canggih,” terang Marketing Manager Solonet ini, ketika dihubungi Espos, Rabu (9/6).
Data seperti foto maupun video di kartu memori Ponsel atau kamera yang telah dihapus, lanjutnya, bisa dengan mudah di-restore atau dikembalikan. Dan masing-masing software mempunyai keunggulan dalam mengembalikan data yang sudah terhapus itu.(Solopos.com)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.