Mengenali Karakter dengan Foto Aura

Aura adalah gelombang energi elektromagnetik. Gelombang ini hanya dapat dilihat oleh orang yang memiliki kemampuan spiritual. Namun sekarang, bagi yang tidak memiliki kemampuan spiritual, dapat melihatnya melalui foto aura yang khusus diciptakan untuk itu.

'Foto Aura' ditemukan tahun 1980 oleh Guy Coggins, seorang engineer Amerika yang mengembangkan sebuah kamera dengan nama Aura Imaging Photography. Kamera ini mampu memproduksi representasi warna-warna aura dalam spektrum yang lengkap.

Cara kerja kamera aura ini diawali dengan menangkap gelombang-gelombang elektromagnetik yang memancar dari setiap cakra yang ada di dalam diri manusia. Gelombang-gelombang itu kemudian dideteksi melalui titik akupuntur di telapak tangan yang mewakili seluruh tubuh.

Salah seorang pakar fotografi Aura Indonesia, King Gunawan mengatakan, melalui prosesor di dalam kamera, semua gelombang dikonversikan dalam warna-warna tertentu yang selanjutnya dicetak oleh Polaroid menjadi hasil foto aura sebagai presentasi gambaran jati diri seseorang.

"Melalui foto aura kita dapat mengenali dan memahami jati diri yang sesungguhnya secara obyektif, karena foto aura ini menggunakan peran teknologi yang dapat meminimalisir unsur subyektif," kata King Gunawan yang tahun 1999 belajar fotografi aura di California Amerika.

Lanjut King Gunawan, kita jadi lebih memahami potensi yang ada di dalam diri, baik kekurangan maupun kelebihan sehingga faktor penghambat keberhasilan dapat diubah menjadi hal yang positip, dan kesuksesan pun akan menjadi lebih mudah diraih saat kita sudah memahami dan menguasai diri kita.

Gerai-gerai foto aura sendiri mulai banyak dijumpai di beberapa kota besar di Indonesia, misalnya di Mangga Dua Mall lantai II-46, Jakarta.***