Membeli dan menggunakan lensa kontak yang salah kaprah beresiko pada berbagai gangguan mata bahkan kebutaan. Karenanya, penting untuk berkonsultasi dengan ahli untuk mengenali kebutuhan lensa kontak.
"Secara umum lensa kontak aman, namun tidak 100 persen. Ada efek samping jika tidak memilih sesuai rekomendasi ahli, atau cara penggunaan yang keliru. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan lensa kontak," kata Tri Rahayu yang juga opthalmologist kepada Kompas Female, di Jakarta.
Resiko yang bisa dialami diantaranya, infeksi yang ditandai dengan radang kornea, warna mata putih, kornea meleleh, bahkan hingga gangguan saraf yang berakibat pada infeksi otak.
Aturan pakai
Pemilihan dan penggunaan lensa kontak sesuai kebutuhan dan prosedur turut memengaruhi tingkat resiko. Artinya, kalau Anda menjalani prosedur yang benar, pemakaian lensa kontak takkan merusak kesehatan mata Anda.
Kondisi kesehatan umum seseorang juga turut memengaruhi pemilihan dan penggunaan lensa kontak, kata dr Tri. Bahkan lensa kontak sebenarnya juga direkomendasikan pada orang-orang dengan kondisi tertentu. Artinya, pada kondisi tertentu, fungsi penglihatan seseorang mengandalkan lensa kontak, dan tak bisa digantikan dengan kacamata.
Berapa lama penggunaan lensa kontak yang aman? Tergantung pada jenis produk dan kebutuhan setiap penggunanya. Pada orang dengan minus sangat tinggi, lensa kontak dipakai pada saat tidur hingga ia terbangun keesokan pagi.
"Inilah pentingnya konsultasi sebelum memilih bahkan membeli lensa kontak. Pemilihan produk dan cara pakai sangat disesuaikan kebutuhan yang berbeda pada setiap orang. Karenanya edukasi penting. Jangan menjadi korban dari penggunaan lensa kontak yang salah kaprah," tutur dr Tri, menyebutkan salah satu pasiennya terpaksa harus diangkat bola matanya, karena kornea mata hancur akibat salah kaprah memakai lensa kontak.(Sumber: Tribunnews)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.