Tim Indonesia yang merupakan anak-anak yang tergabung dalam Indonesia All-Star Team (IAST) dalam partai final tersebut mengalahkan anak-anak sekolah sepakbola AC Milan Academy. Dalam laga uji coba yang berlangsung Senin (7/11) petang, IAST menang 3-2 melalui dua gol Sabeg Fahmi Fachrezy ditambah satu lagi dari kaki Gavin Kwan Adsit.
"Mereka sangat sangat bagus. Secara keseluruhan mereka memiliki skill teknis yang bagus, pemain-pemain sudah sangat bagus, cerdas dan tentunya ini menjadi pengalaman yang baik buat mereka," kata pelatih Milan Academy, Gallicchio di lapangan Centro Sportivo Pozzo.
Dalam pertandingan yang berlangsung ketat tersebut, IAST sempat tertinggal lebih dulu. Namun tim asuhan Bambang Warsito mampu membalikkan kedudukan menjadi 3-1, sebelum Milan Academy memperkecil skor lewat tendangan bebas.
"Mentalitas mereka sudah bagus, agresif, sangat bagus. Bagi kami ini sebuah friendly, tapi bagi mereka ini sebuah impian. Mereka bermain sangat baik dan saya ikut senang mereka memenangkan pertandingan ini," lanjut Gallicchio.
Pada kesempatan yang sama, Gallicchio juga mengakui, tim yang dihadapi IAST adalah anak-anak dari AC Milan Academy kelahiran 1997, atau berusia 14-15 tahun. Gallicchio melihat banyak pemain potensial di kubu Indonesia.
"Saya telah melihat lebih dari satu pemain menarik. Tapi secara tim, mereka padu, fleksibel, gesit dan beberapa di antara mereka bisa mempunyai masa depan dan karier bagus," ucap Gallicchio.
"Saran saya adalah mereka harus terus belajar dan mengasah skill. Mereka harus tumbuh dengan skill bermain taktik. Tidak cukup bermain dengan sepuluh atau 12 pemain, mereka harus tumbuh sebagai tim," lanjutnya.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.