Akar penyebabnya Djohar Arifin memilih Luis Manuel Blanco sebagai pelatih baru Timnas Garuda. Pemilihan pelatih baru ini memicu permasalahan baru di tubuh organisasi PSSI. Pasalnya penunjukan pelatih baru itu ternyata tidak diketahui oleh Penanggungjawab Timnas, Berhard Limbong atupun Koordinator Timnas Bob Hippy.
Penanggungjawab Timnas Berhard Limbong dalam pernyataan terakhirnya mengatakan, Djohar Arifin lebih baik turun daripada pada melihat PSSI hancur.
"Keputusan yang diambil Pak Djohar justru bisa membuat masalah baru didalam tubuh PSSI. Kalau sampai PSSI retak dari dalam, bisa-bisa PSSI dibubarkan. Kalau sampai seperti itu, lebih baik Djohar saja yang diturunkan," kata Limbong seperti diberitakan Sindonews.com, (9/2/2013).
Keputusan sepihak yang diambil Djohar tersebut menurut Limbong, bisa menimbulkan polemik baru dalam tubuh PSSI. Terlebih lagi menurutnya, kini PSSI sedang diawasi oleh banyak pihak karena kisruh yang terjadi pada federasi sepak bola Indonesia.
“Proses penunjukan pelatih tidak bisa sepihak seperti itu, harus melalui pembicaraan dengan komite eksekutif terlebih dahulu. Kita harus lakukan semacam fit and proper test guna melihat kemampuannya. Kalau tidak begitu sama saja beli kucing dalam karung,” tambahnya
Sementara itu Koordinator Timnas Bob Hippy mengaku tidak tahu menahu soal penunjukkan Blanco sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Padahal, sejatinya, penentuan pelatih timnas harus diambil lewat rapat Exco PSSI.
"Penunjukkan pelatih timnas itu ada prosedurnya. Kalau seperti ini, ya namanya keputusan sepihak. Saya tidak tahu menahu soal penunjukkan itu," cetus Bob.
Anggota Exco jelas harus tahu persis trek rekor Blanco sebelum ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, prosedur di internal federasi tentunya tak boleh diabaikan. Belum lagi soal hak Nil dan Oliveira yang masih tertunggak. Boleh jadi Blanco punya kapasitas lebih yahud ketimbang Nil dan Oliveira, tapi tujuan baik itu hendaknya ditempuh lewat jalan yang benar. Wah, kalau sudah begini, siap-siap saja Djohar Arifin dikudeta.
http://soccer.sindonews.com/read/2013/02/09/58/716052/limbong-siap-mengudeta-djohar
Keputusan sepihak yang diambil Djohar tersebut menurut Limbong, bisa menimbulkan polemik baru dalam tubuh PSSI. Terlebih lagi menurutnya, kini PSSI sedang diawasi oleh banyak pihak karena kisruh yang terjadi pada federasi sepak bola Indonesia.
“Proses penunjukan pelatih tidak bisa sepihak seperti itu, harus melalui pembicaraan dengan komite eksekutif terlebih dahulu. Kita harus lakukan semacam fit and proper test guna melihat kemampuannya. Kalau tidak begitu sama saja beli kucing dalam karung,” tambahnya
Sementara itu Koordinator Timnas Bob Hippy mengaku tidak tahu menahu soal penunjukkan Blanco sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Padahal, sejatinya, penentuan pelatih timnas harus diambil lewat rapat Exco PSSI.
"Penunjukkan pelatih timnas itu ada prosedurnya. Kalau seperti ini, ya namanya keputusan sepihak. Saya tidak tahu menahu soal penunjukkan itu," cetus Bob.
Anggota Exco jelas harus tahu persis trek rekor Blanco sebelum ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, prosedur di internal federasi tentunya tak boleh diabaikan. Belum lagi soal hak Nil dan Oliveira yang masih tertunggak. Boleh jadi Blanco punya kapasitas lebih yahud ketimbang Nil dan Oliveira, tapi tujuan baik itu hendaknya ditempuh lewat jalan yang benar. Wah, kalau sudah begini, siap-siap saja Djohar Arifin dikudeta.
http://soccer.sindonews.com/read/2013/02/09/58/716052/limbong-siap-mengudeta-djohar
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.