Lagu "Bojo Loro" sendiri mulai populer tahun 1990-an. Banyak yang menyebut lagu ini merupakan versi Jawanya lagu dari theme song film seri "Pendekar Ulat Sutera" pada tahun 1978.
Terlepas dari versi Mandarinnya tersebut, lagu "Bojo Loro" yang liriknya ditulis oleh A.Samsuri, sampai sekarang masih banyak disuka. Terbukti lagu ini masih suka dinyanyikan oleh biduan di panggung hajatan di kampung-kampung. Selain karena musiknya enak didengar, lirik lagunya juga sangat menggelitik, yakni tentang pria yang bingung punya istri dua, ditambah satu selingkuhan. Ah, pria memang suka maruk, nggak cukup satu.
Ini lirik dan arti lagu "Bojo Loro":
Abang biru lampune disko (merah biru lampunya disko)
Awak kuru Mas, mikir bojo loro (badan kurus mikir istri dua)
Bojo sing enom njaluk disayang (istri muda minta disayang)
Sing tuwo ‘njur wegah ditinggal (istri tua tidak mau ditinggal)
Sirah mumet ora bisa turu (kepala pusing tidak bisa tidur)
Andum trisno Mas, ugo andum waktu (membagi cinta, juga membagi waktu)
Mikir butuhe, mikir blanjane (mikir kebutuhan, mikir belanjanya)
Njur saiki bingung atine (jadi sekarang bingung hatinya)
Telung dino mulih rono (tiga hari pulang ke sana)
Telung dino bali neng kene (tiga hari pulang ke sini)
Sing sedino kanggu sopo (yang sehari buat siapa)
Sing sedino kanggu wong liyo (yang sehari buat yang lain)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.