Di Afrika sendiri, di mana sihir dan mistik memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat, ramalan para dukun tersohor bisa sama dipercayainya seperti keterangan dari pemerintah.
Di sektor olahraga, ramalan juga biasa digunakan untuk memprediksi peruntungan tim Afrika. Para dukun dengan menggunakan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang mati bisa meramalkan keberuntungan pemain atau apakah sihir yang diucapkannya untuk tim bekerja dengan baik.
Walau begitu, memprediksi hasil Piala Dunia agak sedikit diluar jangkauan dukun lokal kebanyakan. Namun Nsukwini dengan cukup yakin mengatakan Afsel akan menjadi tim kuat di turnamen nanti meskipun FIFA menempatkan negara ini di peringkat 83.
Ramalan lain dari dukun Nigeria John Adatiri bahkan dengan lebih gamblang memperkirakan Nigeria akan masuk babak perempat final dan bahwa Brasil yang akan menjuarai Piala Dunia 2010.
Di Pantai Gading, negara bagian barat benua Afrika yang juga memiliki mimpi bisa memenangi Piala Dunia, beberapa suporternya sudah mengunjungi dukun setempat atau sebuah hutan kecil yang dikeramatkan untuk memberi sedikit bumbu magis bagi keberhasilan tim kesayangan mereka.
"Kami mengunjungi hutan suci dua atau tiga kali seminggu untuk mendukung tim," kata Gnahouleou Emile, ketua perkumpulan suporter Panati Gading.
Selain meramal, dukun di Afsel juga telah merekomendasikan untuk mengorbankan seekor sapi yang disembelih di stadion Soccer City, Johannesburg, untuk memberkati lapangan itu sekaligus memberikan tambahan semangat spiritual bagi tim Bafana Bafana.
Namun, orang dalam mengatakan penggunaan unsur-unsur kepercayaan tradisional berkurang di klub-klub papan atas di Afsel karena banyak pelatih yang bukan orang Afrika lebih memilih meningkatkan semangat anak-anak asuhannya lewat latihan fisik daripada lewat mistik.
"Semua hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan tradisional banyak dilakukan sebelum saya lahir," kata Linda Moreotsene seorang reporter olahraga untuk koran lokal.
"Saya tidak melihat lagi ada asap dari bakaran tumbuh-tumbuhan yang diletakkan di tengah-tengah ruang ganti. Banyak klub papan atas sekarang memiliki pelatih yang berasal dari Eropa dan mereka tidak berpikir banyak tentang hal semacam itu," katanya.(antara.com)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.