Banyak wanita di negara bekas pecahan Uni Soviet ini yang tertarik, sehingga bisnis "sewa suami" yang dibuka dua bulan lalu itu meningkat tajam. Hanya saja, sebagian besar wanita yang bermaksud menyewa, meminta waktu untuk hal yang lebih intim.
Pemilik perusahaan, Beso Mchedlishvili, tentu saja kelabakan, termasuk menerangkan tentang aturan perusahaannya. "Layanan kami untuk membantu para perempuan lajang yang butuh bantuan mengatasi urusan rumah tangga seperti memperbaiki barang yang rusak, memperbaiki genting, keran bocor, dan lain sebagainya urusan rumah," kata Beso.
Beso menjelaskan, para pria yang bernaung di perusahaannya itu bukan pelacur laki-laki yang bisa memenuhi hasrat kebutuhan biologis wanita.
"Mereka hanya membantu untuk memperbaiki urusan perbaikan yang sulit dikerjakan oleh wanita, namun pekerjaan mereka tidak termasuk untuk memberikan kasih sayang," ujarnya.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.