Sebenarnya Persib bisa mengunci kemenangan 3-1 andaikan penalti Michael Essien tidak melambung di atas mistar. Hanya saja, dalam mengeksekusi penalti, Essien tampak terlalu menganggap enteng kiper Borneo sehingga tendangannya menjadi tidak terarah.
Dalam pertandingan kali ini, Persib sebenarnya menguasai permainan. Dua dua gol Persib dicetak Gian Zola dan Vladimir Vujovic. Borneo FC sempat terlebih dulu mencetak gol melalui Riswan Yusman di menit ke-17 babak pertama. Persib kemudian membalikan keadaan dengan gol Zola dan Vujovic.
Tampak sekali, Persib seringkali mengendurkan permainan setelah unggul dari lawan. Selain itu tampaknya stamina para pemain Persib seringkali anjlok di menit-menit akhir, sehingga seperti lawan PS TNI dan Borneo FC, pada menit-menit terakhir Persib terus tertekan sehingga lawan bisa mencetak gol.
Ada baiknya pelatih Djadjang Nurdjaman mengevaluasi program latihan fisik para pemainnya agar jangan sampai kedodoran di menit-menit akhir. Salah pergantian pemain pun saya nilai terjadi di pertandingan kali ini. Harusnya Henhen dipertahankan, sedangkan Zola diganti oleh Dedi Kusnandar atau Kim Jefrey. Digantinya Essien juga tampak membuat Borneo semakin berani menyerang, karena mereka yakin tidak ada lagi umpan akurat ke Febri atau Shohei saat serangan balik terjadi. Atep juga sudah kelelahan tetapi tetap dipertahankan.
Hasil seri ini menggagalkan Persib naik ke puncak klasemen. Mereka tertahan di peringkat kedua dengan koleksi 15 poin dari tujuh laga atau kalah selisih gol dari PSM Makassar di puncak klasemen.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.