Shenzhen adalah zona khusus ekonomi pertama di Cina. E-faktur ini adalah pengembangan proyek bersama oleh Biro Perpajakan Kota Shenzhen dan raksasa teknologi Cina Tencent, yang menyediakan teknologi blockchain melalui 1 miliar platform media sosial pengguna WeChat. Nanti di tiap akhir perjalanan, kode penumpang Metro Shenzhen bisa dilihat di halaman voucher Pembayaran WeChat.
Sistem ini berpeluang memudahkan rekaman tagihan bagi pengguna transportasi. Apakah sistem yang diaplikasikan di Shenzen tersebut dapat diadopsi di Indonesia? Oscar Darmawan, CEO Indodax berpendapat bahwa, “Teknologi Blockchain bisa diterapkan dalam berbagai industri, termasuk dalam hal penyimpanan data keuangan."
"Setiap tagihan transportasi, perbelanjaan atau lainnya yang masuk ke dalam email masing-masing pengguna akan tercatat rapi dalam buku besar dan akan sulit diretas. Ini karena setiap data yang terekam diamankan oleh kunci kriptografik sehingga upaya untuk merubah rekaman data dapat dideteksi dengan sangat mudah,” jelas Oscar Darmawan, 28 Maret 2019 lalu.
Namun Oscar Darmawan juga menambahkan bahwa demi kenyamanan yang maksimal, penerapan tersebut haruslah didukung oleh kesiapan infrastruktur sistem yang kita bisa pelajari dari Shenzen. Bila ini berhasil dijalankan, tentunya mampu memberi rasa aman kepada konsumen, tak terbatas pada transportasi saja tapi juga di sektor lainnya. (Sumber: https://blog.indodax.com/sistem-faktur-elektronik-blockchain-dapat-diterapkan-di-indonesia/)
Jual beli Botcoin dan Altcoin silahkan kunjungi INDODAX
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.