Entah apa yang membuat game ini begitu lama mengalami penundaan. Namun ternyata, akibat penundaan sejak diumumkan tahun 2018, mampu membuat penasaran para gamers di seluruh dunia. Terbukti ketika dirilis resmi pada April 2019 lalu, game ini laris dibeli para gamers. Game ini pun dianggap sebagai salah satu game terbaik, terutama dari sisi grafisnya.
Salah satu yang mungkin menjadi alasan penundaan yang dilakukan oleh pihak Sony - selain strategi dagang tentunya - adalah untuk memperbaiki beberapa masalah besar agar sensasi menikmati game menegangkan ini bisa terjaga.
Game Days Gone sangat memanjakan dengan pemandangan indah dari grafis yang mendekati real seperti nyata. Berbeda dengan game-game horor kebanyakan yang menampilkan suasana gelap, justru Days Gone lebih condong mirip game Fry Cry yang banyak terjadi pertempuran di siang hari ketika melawan para “zombie” yang disebut Freakers.
Tokoh utama dalam Days Gone adalah Deacon St. John. Dengan sepedamotor Harley Davidson, ia harus berpetualang dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari tahu keberadaan istrinya, Sarah.
Baca Juga: "Game Horor Paling Seram dan Bikin Paranoid"
Kisah Days Gone sendiri mengambil cerita pascabencana zombie outbreak dimana hampir semua manusia berubah menjadi zombie yang menakutkan. Makanya zombie yang mengejar-ngejar bukan satu atau dua, tapi ratusan yang muncul sekaligus. Deacon yang yakin istrinya selamat, kemudian berkelana dari satu wilayah ke wilayah lain dalam suasana yang mencekam.
Game ini masih belum ada kejelasan kapan akan dibuat dalam versi untuk komputer. Jadi untuk saat ini hanya pengguna PS4 saja yang menikmatinya. Curang memang, tetapi tampaknya ini strategi dagang dari Sony untuk mendongkrak penjualan PS4. Tetapi saya yakin, dalam beberapa bulan ke depan bakal muncul versi untuk PC-nya. Sebab kalau tidak begitu, bisa saja game ini ditinggalkan. Sayang memang.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.