Nikmatnya Memek Simeulue Aceh

Mendengar kata (maaf) 'Memek', tentu orang akan berkonotasi negatif. Coba saja ketik di Google Search dengan kata tersebut, maka kebanyakan  yang muncul adalah link-link begituan.

Hampir semua orang tahu kata 'memek' yang dalam Bahasa Sunda misalnya, yang sudah menasional merujuk pada bagian alat vital perempuan.

Kata 'memek' ini  pada 18 Agustus 2019. tiba-tiba menjadi trending topic di Twitter. Lho, apa warganet sudah ramai-ramai pada mau lihat bokep pakai ngobrolin 'memek' segala?

Ternyata memang, beda daerah, beda arti. Awal mula trending topic-nya kata 'memek' bermula dari makanan tradisional khas Kabupaten Simeulue, Aceh. Makanan basah berkuah seperti bubur ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2019.
Makanan khas Simeulue ini terbuat dari beras ketan putih yang digongseng, pisang, santan dan gula. Lalu di campur dan ditumbuk menggunakan batang pisang atau bahan yang keras agar bahan bakunya halus.

Rasa 'Memek'  Simeulue ini lumayan manis dengan aroma pisang yang sangat terasa dan kriuk-kriuk di lidah karena berasnya yang digonseng (disangrai).

Baca Juga:
"Kuliner Soto Padang Dagingnya Kriuk-Kriuk Renyah"
"Nikmatnya Soto Kuali Solo yang Dimasak di Atas Kayu Bakar"

Bagi masyarakat Simeulue, biasanya 'Memek' disajikan pada saat-saat tertentu seperti buka puasa bersama, lebaran, dan acara pesta. Makanan ini pun asalnya merupakan makanan peninggalan raja yang sudah ada sejak zaman dulu di Pulau Simeulue.

Baca Juga: "Video Vina Garut"

Cara membuat 'Memek' Simeulue ini tidaklah sulit. Akun YouTube "Dapur Ngebul" berbagi resep cara membuat 'Memek'. Tonton saja langsung videonya.