Pemegang mata uang cryptocurrency pada hari kemarin (26/11/2020) pasti banyak yang syok. Pasalnya tiba-tiba harga bitcoin merosot tajam. Dari semula harga USD $19,000 tiba-tiba turun drastis ke angka USD $ 16,350.
Penurunan harga bitcoin yang cukup cepat dalam rentang 24 jam ini tentu saja sangat tidak diharapkan. Karena jelas akibat dari itu, mata uang digital lainnya, hampir semuanya ikutan meluncur jatuh ke bawah hingga ada yang lebih dari 20%.
Bitcoin sendiri turun mencapai sekitar 13%!
Lalu, ada apa sehingga bitcoin begitu anjlok, setelah sebelumnya sempat mencapai harga di atas USD $ 19,000 atau kira-kira Rp 272 jutaan?
Untuk sesaat memang kepanikan dalam dunia trading, perlu dimaklumi. Apalagi banyak opini-opini yang tentunya makin membuat para trader panik dan kemudian menjual asetnya agar tidak semakin merugi.
Salah satu faktor yang memicu anjloknya harga bitcoin tak bisa dilepaskan dari pernyataan kekhawatiran bos Coinbase yakni Brian Armstrong yang menulis di akun twitternya soal ancaman larangan terhadapa dompet digital crypto individu oleh pemerintah Amerika Serikat.
Kecemasan Armstrong soal adanya larangan dompet crypto untuk individu ini membuat banyak khalayak khawatir dengan mata uang digital yang mereka miliki. Akibatnya secara global, pemegang bitcoin ramai-ramai menjualnya untuk menyelamatkan uang mereka.
Penurunan akibat dari adanya kekhawatiran Armstrong ini, tentunya tidak menjadi kenyataan. Terlihat juga bitcoin dan altcoin secara perlahan mulai kembali naik. Mudah-mudahan saja penurunan drastis pada tanggal 26/11/2020 hanya sekedar koreksi harga untuk kemudian meloncat lebih tinggi dan mencapai puncaknya di tahun 2021.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.