Dalam surat ini, sang pengirim menyebutkan sejumlah dugaan adanya praktik jual beli laga Timnas Indonesia vs Malaysia di final Piala AFF 2010 yang dilakukan pejabat teras PSSI kepada bandar judi kelas kakap di Malaysia.
Tidak hanya menuding oknum PSSI tega membuat Tim Merah Putih kalah telak dari Malaysia 3-0, surat yang dikirimkan seseorang bernama Eli Cohen tersebut juga menuding sejumlah nama pejabat teras PSSI yang mendapatkan keuntungan besar atas kekalahan Indonesia tersebut.
Siapakah Eli Cohen sebetulnya Di dalam surat ini, ia mengaku sebagai pegawai pajak di lingkungan Kementerian Keuangan RI. Namun bisa dipastikan bahwa nama ini adalah nama samaran. Seperti diketahui, Eli Cohen adalah nama salah seorang agen rahasia terbaik Israel, Mossad yang lahir di Mesir, 26 Desember 1924.
Cohen dikenal karena pekerjaan mata-mata yang ia lakukan di Suriah untuk Israel. Dalam penyamarannya, ia berhasil menginfiltrasi lingkungan polilik dan militer Suriah dan berhasil menduduki jabatan penasehat kepala bagi Kementrian Pertahanan di negara Arab ini. Tindak-tanduknya diketahui dan ia pun ditangkap pihak berwajib Suriah. Ia dihukum gantung pada 1965.
Meski begitu, kawat-kawat intelejen yang ia kumpulkan diklaim sebagai salah satu faktor penting kesuksesan Israel memenangkan "Perang Enam Hari." Ia dianggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah Perang Dunia II dan namanya masuk dalam Museum mata-mata internasional di Washington DC, Amerika Serikat.(Sumber: Liputan6)
Siapakah Eli Cohen sebetulnya Di dalam surat ini, ia mengaku sebagai pegawai pajak di lingkungan Kementerian Keuangan RI. Namun bisa dipastikan bahwa nama ini adalah nama samaran. Seperti diketahui, Eli Cohen adalah nama salah seorang agen rahasia terbaik Israel, Mossad yang lahir di Mesir, 26 Desember 1924.
Cohen dikenal karena pekerjaan mata-mata yang ia lakukan di Suriah untuk Israel. Dalam penyamarannya, ia berhasil menginfiltrasi lingkungan polilik dan militer Suriah dan berhasil menduduki jabatan penasehat kepala bagi Kementrian Pertahanan di negara Arab ini. Tindak-tanduknya diketahui dan ia pun ditangkap pihak berwajib Suriah. Ia dihukum gantung pada 1965.
Meski begitu, kawat-kawat intelejen yang ia kumpulkan diklaim sebagai salah satu faktor penting kesuksesan Israel memenangkan "Perang Enam Hari." Ia dianggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah Perang Dunia II dan namanya masuk dalam Museum mata-mata internasional di Washington DC, Amerika Serikat.(Sumber: Liputan6)
Sungguh memalukan jika benar terjadi penyuapan.
BalasHapus