Pulau Maladewa rencananya akan dijadikan sebuah tempat wisata eksotik, termasuk wisata syahwat. Pengembang yang telah mendapat restu dari pemerintah Maladewa tersebut adalah sebuah perusahaan dari Lithuania bernama Olialia.
Olialia akan membangun resor wisata di pulau Maladewa tersebut, mensyaratkan semua karyawan berambut pirang. Olialia pun secara resmi telah mengumumkan proyek ini dalam pesta di klub malam di Vilnius. Untuk menarik wisatawan, pihak perusahaan antara lain menawarkan penerbangan langsung ke pulau dengan awak berambut pirang, termasuk pilot.
Proyek wisata di Maladewa yang rencananya mulai diresmikan tahun 2015 ini sendiri banyak mendapat kecaman dari media lokal. Media lokal menilai bahwa proyek ini sangat berbai rasis dan tidak boleh beroperasi di Maladewa. Sedangkan Undang-undang Maladewa mensyaratkan karyawan lokal harus direkrut, paling tidak 50 persen. Namun hal ini dibantah oleh Direktur Olialia, Giedre Pukiene. Dia mengatakan perusahaan tidak bersikap diskriminasi.
Pukiene mengatakan, semua bisa melamar menjadi karyawan tanpa mengecualikan gender, etnik dan warna rambut. "Hanya saja jika ada wanita berambut gelap dan dikelilingi wanita-wanita berambut pirang yang cantik-cantik ini, pada akhirnya akan dicat pirang juga," seloroh Pukiene.
Strategi Olialia dengan memperkerjakan wanita berambut pirang, memang tak bisa dilepaskan dari imej bahwa wanita berambut pirang itu seksi karena biasanya kalau yang menyangkut itu akan laku. Tawaran unik mereka memang sepertinya adalah wanita Baltik dan kepuasaan pria.
Olialia sendiri adalah sebuah perusahaan besar yang bergerak di 75 sektor bisnis. Dan semua model iklannya adalan wanita seksi berambut pirang.
Olialia akan membangun resor wisata di pulau Maladewa tersebut, mensyaratkan semua karyawan berambut pirang. Olialia pun secara resmi telah mengumumkan proyek ini dalam pesta di klub malam di Vilnius. Untuk menarik wisatawan, pihak perusahaan antara lain menawarkan penerbangan langsung ke pulau dengan awak berambut pirang, termasuk pilot.
Proyek wisata di Maladewa yang rencananya mulai diresmikan tahun 2015 ini sendiri banyak mendapat kecaman dari media lokal. Media lokal menilai bahwa proyek ini sangat berbai rasis dan tidak boleh beroperasi di Maladewa. Sedangkan Undang-undang Maladewa mensyaratkan karyawan lokal harus direkrut, paling tidak 50 persen. Namun hal ini dibantah oleh Direktur Olialia, Giedre Pukiene. Dia mengatakan perusahaan tidak bersikap diskriminasi.
Pukiene mengatakan, semua bisa melamar menjadi karyawan tanpa mengecualikan gender, etnik dan warna rambut. "Hanya saja jika ada wanita berambut gelap dan dikelilingi wanita-wanita berambut pirang yang cantik-cantik ini, pada akhirnya akan dicat pirang juga," seloroh Pukiene.
Strategi Olialia dengan memperkerjakan wanita berambut pirang, memang tak bisa dilepaskan dari imej bahwa wanita berambut pirang itu seksi karena biasanya kalau yang menyangkut itu akan laku. Tawaran unik mereka memang sepertinya adalah wanita Baltik dan kepuasaan pria.
Olialia sendiri adalah sebuah perusahaan besar yang bergerak di 75 sektor bisnis. Dan semua model iklannya adalan wanita seksi berambut pirang.