Rupaya ada yang tidak setuju sepakbola Indonesia kembali bersatu. Setelah ada kesepakatan antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan KPSI yang dimediasi Menpora Roy Suryo sehingga melahirkan MOU PSSI jilid II di kantor Menpora, Senin (18/2) lalu, ternyata ada petinggi PSSI yang kasak-kusuk mendatangi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Tujuannya dipastikan ingin menggagalkan atau membuat Kongres PSSI tanggal 17 Maret 2013 dead lock.
Terlihat keinginan agar PSSI tidak ada perubahan adalah seperti langkah yang dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Halim Mahfudz. Dia menemui Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait lahirnya MOU PSSI jilid II di kantor Menpora tersebut.
Kepergian Halim Mahfudz ini juga membuat geram Direktur Media PSSI, Tommy Arief. Diberitakan Sindonews.com (20/2/2013), Tommy Arief mengatakan langkah Halim menemui AFC salah sasaran. Semestinya Halim berkonsultasi dahulu sebelum memutuskan berangkat ke AFC, kemarin 19 Febuari 2012.
"Ngapain lagi dia (Halim Mahfudz) ke sana (AFC). Kan sudah selesai diputuskan semalam. Tidak masuk akal," ujarnya ketika ditanya wartawan di Kantor PSSI, Senayan Jakarta.
Sementara itu, juru Bicara PSSI mengatakan Tindakan Halim sangatlah konyol. Pasalnya, Halim tak mempunyai wewenang akan hal itu. Bahkan seharusnya Halim mengikuti sidang Komisi Disiplin PSSI terkait konflik BTN.
"Yang berhak mewakili PSSI keluar adalah ketua umum. Sekarang Halim ada surat tugas tidak dari Pak Djohar?" katanya ditempat yang sama
Sebelumnya, Halim , mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), untuk membahas surat dari FIFA yang dilayangkan kepada Menpora Roy Suryo, tertanggal 13 Februari 2013.
Menurut Halim, ada yang perlu dipahami di dalam surat FIFA kepada Menpora itu. Berdasarkan kesepakatan rapat di Tokyo, Jepang, Desember 2012, FIFA memerintahkan kepada AFC untuk membantu proses penyelesaian konflik PSSI.
"Berdasarkan kesepakatan pertemuan di Tokyo, isu Indonesia dipindahkan dari FIFA ke AFC. Jadi yang menangani masalah di Indonesia saat ini adalah AFC, bukan FIFA,” kata Halim di kantor PSSI, Jakarta, 19 Febuari 2013.
Dari pernyataan dan kepergian Halim Mahfudz menemui AFC tanpa ijin Djohar Arifin, jelas-jelas dia tidak ingin Kongres PSSI jilid II berlangsung sukses untuk kembali mempersatukan sepakbola Indonesia dan mengakhiri konflik. Padahal surat dari FIFA kepada Menpora tanggal 13 Februari 2013 itu, jelas merupakan peringatan terbaru untuk PSSI. Karena FIFA merasa AFC pun tidak tegas membereskan kisruh sepakbola Indonesia
Halim juga bisa dianggap tidak menghargai jerih payah pemerintah untuk kemajuan sepakbola Indonesia, bahkan semakin memperlihatkan tidak harmonisnya pengurus PSSI.
Sumber: http://soccer.sindonews.com/read/2013/02/20/58/719827/langkah-sekjen-pssi-temui-afc-tidak-masuk-akal
Terlihat keinginan agar PSSI tidak ada perubahan adalah seperti langkah yang dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Halim Mahfudz. Dia menemui Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait lahirnya MOU PSSI jilid II di kantor Menpora tersebut.
Kepergian Halim Mahfudz ini juga membuat geram Direktur Media PSSI, Tommy Arief. Diberitakan Sindonews.com (20/2/2013), Tommy Arief mengatakan langkah Halim menemui AFC salah sasaran. Semestinya Halim berkonsultasi dahulu sebelum memutuskan berangkat ke AFC, kemarin 19 Febuari 2012.
"Ngapain lagi dia (Halim Mahfudz) ke sana (AFC). Kan sudah selesai diputuskan semalam. Tidak masuk akal," ujarnya ketika ditanya wartawan di Kantor PSSI, Senayan Jakarta.
Sementara itu, juru Bicara PSSI mengatakan Tindakan Halim sangatlah konyol. Pasalnya, Halim tak mempunyai wewenang akan hal itu. Bahkan seharusnya Halim mengikuti sidang Komisi Disiplin PSSI terkait konflik BTN.
"Yang berhak mewakili PSSI keluar adalah ketua umum. Sekarang Halim ada surat tugas tidak dari Pak Djohar?" katanya ditempat yang sama
Sebelumnya, Halim , mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), untuk membahas surat dari FIFA yang dilayangkan kepada Menpora Roy Suryo, tertanggal 13 Februari 2013.
Menurut Halim, ada yang perlu dipahami di dalam surat FIFA kepada Menpora itu. Berdasarkan kesepakatan rapat di Tokyo, Jepang, Desember 2012, FIFA memerintahkan kepada AFC untuk membantu proses penyelesaian konflik PSSI.
"Berdasarkan kesepakatan pertemuan di Tokyo, isu Indonesia dipindahkan dari FIFA ke AFC. Jadi yang menangani masalah di Indonesia saat ini adalah AFC, bukan FIFA,” kata Halim di kantor PSSI, Jakarta, 19 Febuari 2013.
Dari pernyataan dan kepergian Halim Mahfudz menemui AFC tanpa ijin Djohar Arifin, jelas-jelas dia tidak ingin Kongres PSSI jilid II berlangsung sukses untuk kembali mempersatukan sepakbola Indonesia dan mengakhiri konflik. Padahal surat dari FIFA kepada Menpora tanggal 13 Februari 2013 itu, jelas merupakan peringatan terbaru untuk PSSI. Karena FIFA merasa AFC pun tidak tegas membereskan kisruh sepakbola Indonesia
Halim juga bisa dianggap tidak menghargai jerih payah pemerintah untuk kemajuan sepakbola Indonesia, bahkan semakin memperlihatkan tidak harmonisnya pengurus PSSI.
Sumber: http://soccer.sindonews.com/read/2013/02/20/58/719827/langkah-sekjen-pssi-temui-afc-tidak-masuk-akal