Liverpool bagi sebagian pemain sepakbola dianggap terlalu banyak memiliki godaan. Simak saja komentar Andy Van Der Meyde. "Minuman keras mengalir, kokain bisa dipakai bermain ski dan wanita Inggris suka memakai rok mini," ucap Van Der Meyde seperti diungkapkannya kepada De Tijd.
Andy Van Der Meyde sendiri mengaku sempat mencoba menghentikan proses transfer Royston Drenthe ke Everton pada Agustus 2011 lalu. Saat itu, Drenthe datang dengan status pinjaman dari Real Madrid. Van Der Meyde sendiri menjalani empat tahun yang sulit bersama The Toffees.
Bukannya ingin menghalangi karier Drenthe, Van Der Meyde justru berniat menyelamatkan karier rekan senegaranya itu. Ia dan Drenthe memiliki banyak kesamaan dan kota Liverpool punya terlalu banyak godaan bagi pemain seperti mereka.
"Royston, aku dengar kamu menuju Everton. Jangan lakukan itu, Kawan. Kumohon jangan. Liverpool memiliki terlalu banyak godaan bagi orang seperti kita. Minuman keras mengalir, kokain bisa dipakai bermain ski dan wanita Inggris suka memakai rok mini.." ucap Van Der Meyde saat itu seperti diungkapkannya kepada De Tijd.
Drenthe akhirnya tetap bergabung dengan Everton meski hanya semusim. Setelah itu, ia bergabung dengan klub Rusia FC Alania Vladikavkaz. Van Der Meyde sempat menyusul untuk melihat situasi kota Vladikavkaz.
Van Der Meyde puas karena ternyata tak banyak hal negatif yang bisa dilakukan di kota itu. "Tak banyak yang bisa dilakukan di sana. Gadis di sana jelek-jelek. Semua aman sekarang," pungkasnya.
Van Der Meyde memang bermasalah dengan alkohol dan obat-obatan terlarang selama di Goodison Park. Ia gagal tampil menawan dan hanya tampil 20 kali selama empat musim di Everton.
Sumber:http://www.bola.net/bolatainment/liverpool-penuh-kokain-alkohol-dan-rok-mini-aefcb6.html
Andy Van Der Meyde sendiri mengaku sempat mencoba menghentikan proses transfer Royston Drenthe ke Everton pada Agustus 2011 lalu. Saat itu, Drenthe datang dengan status pinjaman dari Real Madrid. Van Der Meyde sendiri menjalani empat tahun yang sulit bersama The Toffees.
Bukannya ingin menghalangi karier Drenthe, Van Der Meyde justru berniat menyelamatkan karier rekan senegaranya itu. Ia dan Drenthe memiliki banyak kesamaan dan kota Liverpool punya terlalu banyak godaan bagi pemain seperti mereka.
"Royston, aku dengar kamu menuju Everton. Jangan lakukan itu, Kawan. Kumohon jangan. Liverpool memiliki terlalu banyak godaan bagi orang seperti kita. Minuman keras mengalir, kokain bisa dipakai bermain ski dan wanita Inggris suka memakai rok mini.." ucap Van Der Meyde saat itu seperti diungkapkannya kepada De Tijd.
Drenthe akhirnya tetap bergabung dengan Everton meski hanya semusim. Setelah itu, ia bergabung dengan klub Rusia FC Alania Vladikavkaz. Van Der Meyde sempat menyusul untuk melihat situasi kota Vladikavkaz.
Van Der Meyde puas karena ternyata tak banyak hal negatif yang bisa dilakukan di kota itu. "Tak banyak yang bisa dilakukan di sana. Gadis di sana jelek-jelek. Semua aman sekarang," pungkasnya.
Van Der Meyde memang bermasalah dengan alkohol dan obat-obatan terlarang selama di Goodison Park. Ia gagal tampil menawan dan hanya tampil 20 kali selama empat musim di Everton.
Sumber:http://www.bola.net/bolatainment/liverpool-penuh-kokain-alkohol-dan-rok-mini-aefcb6.html