Seorang pelajar SMK nekat membobol mesin ATM Bank Muamalat di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Banyuwangi. Modusnya, menarik uang, tapi sebelum mencabut uang dari mesin ATM, dia mematikan sekring listrik mesin tersebut. Akibatnya, meski uang miliknya sudah keluar, jumlah saldonya masih utuh. Akibat ulah pelajar tersebut, bank rugi Rp 379.320 juta. Sayangnya hingga kini pelaku masih buron.
Polisi yang sudah mengantongo rekaman CCTV, mengaku sudah mengantongi identitas pelaku. Pelaku diduga masih berstatus pelajar di Kecamatan Banyuputih
Setelah didalami, polisi menduku aksi pelajar itu tidak hanya dilakukan sekali. Pembobolan itu ditengarai sudah terjadi puluhan kali.
Dugaan tersebut muncul dari perhitungan kerugian yang dilaporkan Bank Muamalat. Jika total kerugian mencapai Rp 379.320 dan sekali penarikan maksimal Rp 10 juta, siswa tersebut sudah beraksi minimal 37 kali.
Aksi itu diketahui berlangsung sejak Desember 2013 hingga terbongkar pada pertengahan Maret 2014.
Sayangnya, Bank Muamalat belum memberikan keterangan resmi mengenai raibnya uang di ATM yang ditaksir mencapai Rp 379,320 juta tersebut. ''Pihak bank hanya menyebut pembobolan oleh siswa yang terekam CCTV itu dilakukan berkali-kali sejak Desamber sampai pertengahan Maret. Jadi, sampai berapa kali total pembobolannya, belum diketahui secara pasti,'' tegas AKP Wahyudi, Kasubbaghumas Polres Situbondo.(Sumber:http://www.jpnn.com)
Polisi yang sudah mengantongo rekaman CCTV, mengaku sudah mengantongi identitas pelaku. Pelaku diduga masih berstatus pelajar di Kecamatan Banyuputih
Setelah didalami, polisi menduku aksi pelajar itu tidak hanya dilakukan sekali. Pembobolan itu ditengarai sudah terjadi puluhan kali.
Dugaan tersebut muncul dari perhitungan kerugian yang dilaporkan Bank Muamalat. Jika total kerugian mencapai Rp 379.320 dan sekali penarikan maksimal Rp 10 juta, siswa tersebut sudah beraksi minimal 37 kali.
Aksi itu diketahui berlangsung sejak Desember 2013 hingga terbongkar pada pertengahan Maret 2014.
Sayangnya, Bank Muamalat belum memberikan keterangan resmi mengenai raibnya uang di ATM yang ditaksir mencapai Rp 379,320 juta tersebut. ''Pihak bank hanya menyebut pembobolan oleh siswa yang terekam CCTV itu dilakukan berkali-kali sejak Desamber sampai pertengahan Maret. Jadi, sampai berapa kali total pembobolannya, belum diketahui secara pasti,'' tegas AKP Wahyudi, Kasubbaghumas Polres Situbondo.(Sumber:http://www.jpnn.com)