orang yang ingin kaya mendadak dengan cara mudah. Salah satu jalan yang sederhana adalah dengan pesugihan. Ada pesugihan yang populer, namanya uang balik
atau yang biasa juga disebut dengan pesugihan Nyai Ronggeng. Mengapa disebut begitu?
“Kalau kita belanja, maka uang yang kita belanjakan tadi bisa balik lagi ke kita,” kata Mbah Marso (60), juru kunci yang biasa dimintai tolong mendapatkan pesugihan ini. Jadi dengan begitu, maka kekayaan akan didapatkan secara perlahan-lahan.
Terus bagaimana cara mendapatkan pesugihan ini? “Ya, harus melakukan ritual di makam Nyai Ronggeng ini,” lanjut Mbah Marso. Makam Nyai Ronggeng lokasinya berada di Desa Jabres, Kecamatan Sruweng,
n, Jawa Tengah. Di kalangan supranatural, makam ini sudah sangat dikenal.
Lokasi makam Nyai Ronggeng yang berada di ujung gang, di tengah persawahan warga, menjadikannya sangat mudah dikenali. Di tempat ini, hanya terdapat satu makam. Dan itulah makam Nyai Ronggeng atau ada juga yang menyebutnya makam Mbah Pucung.
Menurut Mbah Marso, tempat ini sering dikunjungi orang untuk ngalab berkah. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air. Rata-rata niatnya untuk mendapatkan pesugihan uang balik.
“Pengunjung datang dari mana saja. Ada yang datang dari Jakarta, Semarang, Solo, Jawa Barat, Jawa Timur maupun luar pulau Jawa. Justru yang tidak ada, dari Kebumen sendiri. Itu karena mitos, bahwa gaib penunggu tempat ini, tidak akan memberikan pesugihan apapun kepada warga Kebumen, kata Mbah Marso.
Mencari pesugihan uang balik di makam Nyai Ronggeng ini, sudah lama dilakukan. Bahkan sudah ada sejak juru kunci dipegang oleh kakek buyut Mbah Marso.
“Tapi terus terang, saya sendiri sebenarnya kurang berkenan kalau ada orang datang mencari pesugihan. Makanya di sini saya Cuma menjaga saja. Untuk ritualnya silahkan dilakukan sendiri,” ujar Mbah Marso.
Biasanya pengunjung yang datang untuk mencari pesugihan, selalu membawa paranormal sendiri. Itu karena Mbah Marso, enggan mendampingi. Dia hanya mau mendampingi pengunjung yang
ngalab berkah dengan keinginan di luar pesugihan.
“Untuk syarat-syarat ritualnya, antara
ngalab berkah dengan niatan lain dan pesugihan uang balik sama. Mereka wajib membawa sesaji berupa kembang, kemenyan, degan hijau, telur ayam kampung serta alat-alat kecantikan,” terang Mbah Marso.
Membawa alat kecantikan ini hukumnya wajib, karena yang ditemui adalah sosok arwah Nyari Ronggeng, seorang perempuan yang semasa hidupnya dikenal suka berdandan serta berparas cantik jelita. Dan alat kecantikan yang dimaksud, diantaranya seperti kaca, bedak, gincu, sisir, serta minyak wangi. “Ritual ini bisa dilakukan kapan saja. Tapi, yang paling baik pada malam Rabu hingga malam Jum’at. Karena di hari-hari itu, arwah
Nyai Ronggeng pasti akan ada di sini,” urai Mbah Marso.
Sebelum melakukan ritual, Mbah Marso lebih dulu akan bertanya kepada pengalab berkah. Jika niatnya untuk mencari pesugihan, maka Mbah Marso tidak akan mendampingi. Dia hanya akan membakarkan kemenyan, lalu meninggalkan pengalab berkah untuk berdoa sendiri.
Konon, saat berdoa sendiri inilah, jika berjodoh pengalab berkah akan ditemui oleh arwah Nyai Ronggeng. Saat itu akan dilakukan perjanjian atau kesepakatan gaib antara pengalab berkah dengan Nyai Ronggeng.
Ini kesepakatan ini, diantaranya adalah penyediaan tumbal nyawa. “Jadi tidak ada yang gratis dalam hal pesugihan. Semua harus ada imnbalannya, termasuk pesugihan uang balik ini,” kata Mbah Marso.
Lingerie Cosplay
Pake Ini TV Tabung Bisa Jadi Smart TV
Premium Sport Bra Rp 195 K
Jika si
pengalab berkah sudah setuju dengan kesepakatan gaib ini, makam dalam waktu sekejap, sosok arwah Nyai Ronggeng akan menghilang. Lalu berganti dengan lembaran uang kertas senilai Rp100 ribu yang tergeletak di atas pusara makam. Itu artinya, permintaan si pengalab berkah telah disetujui. Dan uang lembaran Rp100 ribu tersebut, jika dibelanjakan akan kembali utuh ke dalam dompet si pemuja pesugihan.
“Bisa dibelanjakan apa saja, yang penting tidak lebih dari Rp100 ribu. Nantinya, selain mendapatkan kembalian dari barang yang dibeli, uang Rp100 ribu yang dibelanjakan akan kembali lagi. Biasanya uang itu akan muncul tiba-tiba dalam dompet, sesaat setelah keluar dari toko atau warung tempat si pelaku pesugihan membelanjakan uangnya,” beber Mbah Marso.
Tumbal Nyawa
Perihal tumbal, di sini umumnya yang diambil adalah nyawa keluarga dan kerabat dekat. Bisa anak, istri, orangtua, saudara kandung, saudara sepupu dan lain sebagainya. Semua tergantung apa yang diinginkan oleh arwah Nyai Ronggeng selaku pemberi pesugihan.
“Si penganut pesugihan ini tidak bisa menolak apapun tumbal yang diinginkan Nyai Ronggeng. Karena ini itu saya harap setiap orang yang ingin mencari pesugian uang balik ini, berpikir seribu kali, sebelum menyesal kemudian,” saran Mbah Marso.
Tumbal ini juga tidak hanya sekali diminta. Tapi tumbal harus diserahkan di setiap 40 hari sekali. Artinya, setiap 40 hari sekali itu, akan ada nyawa keluarga dekat dan kerabat yang bakal melayang. “Setelah semua keluarga habis, giliran nyawa si pelaku pesugihan sendiri yang akan menjadi tumbalnya. Dan setelah meninggal, sebagai gantinya arwah si pelaku pesugihan akan menjadi pengikut Nyai Ronggeng di alam gaib,” tutur Mbah Marso.
Makam Nyai Ronggeng sendiri sebenarnya ada dua. Konon, kedua makam itu merupakan kuburan kepala dan badan Nyai Ronggeng. Untuk kuburan kepala, lokasinya berada di belakang rumah juru kunci, Mbah Marso. Sedangkan yang terdapat di area persawahan warga, adalah makam badan Nyai Ronggeng.
Agar ritual afdol, biasanya pencari pesugihan diajak untuk berziarah lebih dulu di makam kepala Nyai Ronggeng, yang terdapat di belakang rumah
Mbah Marso. Setelah itu, baru kemudian ke makam yang ada di tengah sawah.(Baca juga;
"Pesugihan Alas Purwo Diyakini Sebagai Pusat Kerajaan Jin di Tanah Jawa")
“Saat di makam kepala Nyai Ronggeng, cukup ziarah saja. Baru di makam badan Nyai Rongggeng, ritual bisa dimulai,” ungkap Mbah Marso, yang sudah 10 tahun lebih menjadi juru kunci di tempat ini.
Meski keramat, makam Nyai Ronggeng juga tidak dinaungi oleh
cungkup atau bangunan yang megah. Tak jelas apa alasannya. Tapi kabarnya, itu disebabkan karena arwah Nyai Ronggeng tak pernah memberikan berkahnya kepada warga Kabupaten Kebumen, khususnya yang tinggal di Desa Jabres, justru berkah Nyai Ronggeng hanya diberikan kepada orang yang tinggal di luar Kabupaten Kebumen, termasuk berkah pesugihan uang balik. (http://www.posmetro-medan.com/misteri-uang-balik-persembahan-nyai-ronggeng/)