Seperti sebuah ritual, Tibo, begitu Titus Bonai kerap disapa, selalu menggoyang jaring lawan sebelum tendangan penjuru untuk Indonesia dieksekusi. Dia masuk ke area gawang lawan, menggoyang-goyang jaring bagian dalam dan kemudian keluar lagi sesaat sebelum berebut bola di depan gawang.
Berbagai spekulasi dan penilaian muncul terhadap aksi Tibo ini. Ada yang menilai aksi itu menghibur, ada pula yang menanggapinya serius. Namun sebenarnya, apakah alasan Tibo melakukan aksi tersebut? Dalam wawancara khusus Kompas.com dengan Tibo, pekan lalu, dia mengungkapkan alasannya.
"Setiap corner atau tendangan bebas saya pasti goyang jala. Tapi bukan ada apa-apa seperti mistik. Itu hanya membuat saya lebih termotivasi. Ada delapan gol musim lalu. Dengan goyang jala itu, saya seperti percaya bisa bikin gol," ungkapnya sambil tertawa.
Tibo membantah aksinya seperti ritual mistik. Itu hanya kebiasaan unik sebagai salah satu alasan untuk membuat sepak bola menjadi menyenangkan baginya.
Aksi itu sudah menjadi kebiasaannya bahkan sebelum bermain untuk timnas U-23. Tibo sudah melakukannya sejak debutnya dalam PON 2008 di Kalimantan Timur hingga bermain untuk Persipura Jayapura.
Dalam laga melawan Thailand, Minggu malam, Tibo pun kerap menggoyang-goyang jaring saat ada tendangan penjuru. Salah satu aksinya itu mendahului gol kedua Indonesia yang dicetak melalui sundulan Patrich Wanggai.
Dalam perebutan bola di depan gawang setelah tendangan penjuru pada menit ke-62 itu, Patrich bisa mencetak gol dengan sundulan keras. Gol ini membuat Indonesia unggul sementara 2-1.(Sumber:Bola)
Gara ritual ini kali susah kebobolan d.
BalasHapus