Meredith asal North Dakota AS, menyewakan rahimnya untuk mengandung anak orang lain dilakoninya selama 13 tahun. Dia menumpangkan rahimnya bagi perempuan lain yang mandul dan tidak bisa hamil. "Aku sebelumnya sudah dua kali melahirkan kembar tiga, satu kali kembar, lalu enam anak tunggal — termasuk empat anakku sendiri," kata Meredith kepada KVVR, pertengahan April lalu.
Sebelum memutuskan pensiun, Meredith melahirkan seorang bayi perempuan milik sebuah pasangan di South Dakota, pekan lalu. Dia mengatakan, kehamilannya yang keenam kali itu adalah yang terakhir.
Meredith pun membantah kalau dirinya menyewakan rahimnya demi uang. Uang yang diterimanya hanya sekedar "uang jasa". Namun dia mengungkapkan kalau uang jasanya sebagai ibu pengganti di North Dakota tidaklah besar seperti di kota lain, yakni sekitar $ 12-19 ribu (Rp 110-174 juta) sekali hamil.
"Ketika kamu melihat wajah para orangtua, ketika melihat USG untuk pertama kalinya dan melihat detak jantung sang janin, itu lebih berharga daripada uang," ujarnya.
Meredith benar-benar berperan sebagai inkubator berjalan sebab janin yang dikandungnya benar-benar tidak ada kaitan genetis sama sekali. Menurutnya, mengandung anak selama sembilan bulan tidaklah sulit. "Orangtua si anak adalah ibu dan ayah mereka yang asli," ujar Olafson.
"Anak tersebut tidak ada hubungannya denganku. Jadi itu jauh lebih mudah." Tidak seperti kebanyakan perempuan, Meredith tidak mengalami banyak masalah kehamilan. Dia tidak mual di pagi hari, berat badannya tidak terlalu naik drastis saat mengandung, dan dia pun dapat bekerja hingga persalinan.
Proses persalinan paling lama yang pernah dia alami, anak tertuanya, hanya berlangsung satu jam. Sementara anak terakhirnya hanya membutuhkan waktu 20 menit. Pada dua kehamilan terakhir, Meredith mengalami komplikasi kesehatan. Dia terkena darah tinggi saat hamil (pre-eclampsia) pada saat melahirkan kembar tiga, dan mengalami placenta previa, yang dapat menyebabkan pendarahan hebat sebelum dan sesudah persalinan.
"Jelas kesehatannya dipertanyakan," kata Michele Goodwin, profesor hukum dan etika medis di Universitas Minnesota kepada Jamestown Sun. "Semakin tua sang ibu, semakin mungkin terjadi kehamilan berganda (kembar) dan juga semakin tinggi risiko kesehatan bagi ibu dan janin."(Sumber: YahooShe)
Sebelum memutuskan pensiun, Meredith melahirkan seorang bayi perempuan milik sebuah pasangan di South Dakota, pekan lalu. Dia mengatakan, kehamilannya yang keenam kali itu adalah yang terakhir.
Meredith pun membantah kalau dirinya menyewakan rahimnya demi uang. Uang yang diterimanya hanya sekedar "uang jasa". Namun dia mengungkapkan kalau uang jasanya sebagai ibu pengganti di North Dakota tidaklah besar seperti di kota lain, yakni sekitar $ 12-19 ribu (Rp 110-174 juta) sekali hamil.
"Ketika kamu melihat wajah para orangtua, ketika melihat USG untuk pertama kalinya dan melihat detak jantung sang janin, itu lebih berharga daripada uang," ujarnya.
Meredith benar-benar berperan sebagai inkubator berjalan sebab janin yang dikandungnya benar-benar tidak ada kaitan genetis sama sekali. Menurutnya, mengandung anak selama sembilan bulan tidaklah sulit. "Orangtua si anak adalah ibu dan ayah mereka yang asli," ujar Olafson.
"Anak tersebut tidak ada hubungannya denganku. Jadi itu jauh lebih mudah." Tidak seperti kebanyakan perempuan, Meredith tidak mengalami banyak masalah kehamilan. Dia tidak mual di pagi hari, berat badannya tidak terlalu naik drastis saat mengandung, dan dia pun dapat bekerja hingga persalinan.
Proses persalinan paling lama yang pernah dia alami, anak tertuanya, hanya berlangsung satu jam. Sementara anak terakhirnya hanya membutuhkan waktu 20 menit. Pada dua kehamilan terakhir, Meredith mengalami komplikasi kesehatan. Dia terkena darah tinggi saat hamil (pre-eclampsia) pada saat melahirkan kembar tiga, dan mengalami placenta previa, yang dapat menyebabkan pendarahan hebat sebelum dan sesudah persalinan.
"Jelas kesehatannya dipertanyakan," kata Michele Goodwin, profesor hukum dan etika medis di Universitas Minnesota kepada Jamestown Sun. "Semakin tua sang ibu, semakin mungkin terjadi kehamilan berganda (kembar) dan juga semakin tinggi risiko kesehatan bagi ibu dan janin."(Sumber: YahooShe)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.