Lokasi pemusatan latihan Persija Jakarta yang digelar di Yogyakarta memang memprihatinkan. Seperti diberitakan Tribunnews beberapa waktu lalu, manajemen hanya menyediakan sarana Lapangan Semail, Bantul, Yogyakarta, yang berhadapan langsung dengan rumah warga tanpa pagar pembatas. Warga sekitar juga bebas menyaksikan penggawa Persija berlatih, sementara anak-anak kecil bebas berkeliaran di sudut-sudut lapangan.
Tak hanya itu, hewan ternak seperti domba dan sapi juga berkeliaran di pinggir lapangan yang sering digunakan untuk turnamen antarkampung itu. "Kondisi lapangan seperti ini memang sedikit mengganggu konsentrasi tim. Tapi, kami maksimalkan sebaik mungkin. Katanya manajemen tengah mengurus lokasi latihan yang lebih baik," kata Benny Dolo kepada Berita Kota Super Ball (Tribunnews.com Network), Jumat (3/5).
Kendati demikian, sejumlah suporter Persija yang tergabung dalam komunitas Daerah Istimewa Jakmania (DIJ) tetap setia mendukung tim kebanggannya dari pinggir lapangan. Nayanyian yel-yel khas Jakmania juga kerap dikumandangkan. Kelompok suporter ini tergabung dari daerah Klaten, Kebumen, dan Sleman. Mereka sengaja hadir untuk mengawal tim kebanggaannya berlatih di Yogyakarta.
"Sebenarnya prihatin Persija latihan di lapangan seperti ini. Tapi, kami akan tetap mendukung untuk sekadar memptivasi pemain kalau kami ada untuk mereka," kata Jaka Alfarizi, ketua DIJ.
Menurut Jaka, manajemen Persija yang dipimpin Ferry Paulus seharusnya jeli memilih lokasi pemusatan latihan. Bahkan, kata Jaka, suporter yang berada di Yogyakarta dan daerah sekitarnya rela mengumpulkn urunan jika memang manajemen kesulitan dalam bidang finansial. "Kami bisa carikan lapangan yang lebih baik dari sekarang. Bahkan, bila perlu patungan untuk menambah biaya yang kurang," bebernya.
Jaka juga menyayangkan kebijakan manajemen yang terkesan asal-asalan. Menurutnya, pemusatan latihan jelang putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) mestinya dilaksanakan dengan program yang matang dan serius untuk mematangkan skuad Macan Kemayoran mengarungi putaran kedua.
"Kita sekarang berada di dasar klasemen. Seharusnya lebih serius memprogramkan latihan. Sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik," ucapnya tegas. Kendati demikian, Jaka berharap pemain dan tim pelatih bisa fokus menjalani pemusatan latihan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai tersebut.
Tak hanya itu, hewan ternak seperti domba dan sapi juga berkeliaran di pinggir lapangan yang sering digunakan untuk turnamen antarkampung itu. "Kondisi lapangan seperti ini memang sedikit mengganggu konsentrasi tim. Tapi, kami maksimalkan sebaik mungkin. Katanya manajemen tengah mengurus lokasi latihan yang lebih baik," kata Benny Dolo kepada Berita Kota Super Ball (Tribunnews.com Network), Jumat (3/5).
Kendati demikian, sejumlah suporter Persija yang tergabung dalam komunitas Daerah Istimewa Jakmania (DIJ) tetap setia mendukung tim kebanggannya dari pinggir lapangan. Nayanyian yel-yel khas Jakmania juga kerap dikumandangkan. Kelompok suporter ini tergabung dari daerah Klaten, Kebumen, dan Sleman. Mereka sengaja hadir untuk mengawal tim kebanggaannya berlatih di Yogyakarta.
"Sebenarnya prihatin Persija latihan di lapangan seperti ini. Tapi, kami akan tetap mendukung untuk sekadar memptivasi pemain kalau kami ada untuk mereka," kata Jaka Alfarizi, ketua DIJ.
Menurut Jaka, manajemen Persija yang dipimpin Ferry Paulus seharusnya jeli memilih lokasi pemusatan latihan. Bahkan, kata Jaka, suporter yang berada di Yogyakarta dan daerah sekitarnya rela mengumpulkn urunan jika memang manajemen kesulitan dalam bidang finansial. "Kami bisa carikan lapangan yang lebih baik dari sekarang. Bahkan, bila perlu patungan untuk menambah biaya yang kurang," bebernya.
Jaka juga menyayangkan kebijakan manajemen yang terkesan asal-asalan. Menurutnya, pemusatan latihan jelang putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) mestinya dilaksanakan dengan program yang matang dan serius untuk mematangkan skuad Macan Kemayoran mengarungi putaran kedua.
"Kita sekarang berada di dasar klasemen. Seharusnya lebih serius memprogramkan latihan. Sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik," ucapnya tegas. Kendati demikian, Jaka berharap pemain dan tim pelatih bisa fokus menjalani pemusatan latihan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai tersebut.
aaaa
BalasHapusSemoga persepak bolaan indonesia semakin maju
BalasHapusMeskipun berlatih sambil menggembala yang penting tetap semangatt
BalasHapus