Pengalaman merasa dikejar-kejar arwah korbannya ini dialami pula oleh dua tersangka pembunuh Wawan dan Ade. Keduanya merasa dihantui arwah korbannya, Sisca Yofie, wanita cantik Branch Manajer PT Verena Multi Finance, Bandung. Baca: Pembunuhan Sisca Yofie Didalangi Bos Rongsok.
Seperti diberitakan Merdeka.com, Wawan yang merupakan paman dari Ade, mengaku tak bisa tidur nyenyak setelah menghabisi Sisca. Dalam pelariannya usai membunuh manajer cantik itu, dia mengaku selalu dibayangi arwah Sisca Yofie. Bahkan saat hendak ke Ciranjang, Jawa Barat, dia ingin mengadu ke temannya bahwa Sisca selalu membayang-bayangi kesehariannya.
Bukan ucapan selamat datang, Wawan malah diusir oleh temannya untuk mengakui perbuatannya. “Pengakuan Wawan sendiri bahwa memang selama ini selalu dibayang-bayangi oleh almarhum Sisca,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).
Wawan pun terus didera rasa ketakutan mendalam. Hingga pada akhirnya polisi membekuk pada Minggu (11/8) kemarin saat tengah membonceng istrinya, L. Saat ini L masih berstatus saksi. “Belum ada keterlibatan jadi statusnya masih saksi,” ungkapnya.
Pengakuan mirip juga dituturkan Ade. Kepada wartawan, dia mengaku tidak tenang setelah pembunuhan itu. Dia didera ketakutan karena bayang-bayang Sisca terus menguntitnya. Mereka menjadi tidak enak makan. Bahkan ketika hendak tidur, Ade seperti melihat Sisca. “Saya merasa diikuti arwahnya terus,” ujarnya.
Ade kemudian menceritakan pengalamannya itu kepada kakek dan istrinya di rumah. Kakeknya yang bernama Ahri lantas memarahi Ade. Begitu juga dengan istrinya. Kedua anggota keluarganya itu meminta Ade menyerahkan diri ke polisi.
Pengalaman Ade dikuntit bayang-bayang Sisca sebelumnya juga dituturkan Kakeknya, Ahri (65). “Setelah kejadian itu, cucu saya (A) tiga hari gak makan. Seperti orang linglung (bingung). Ia mondar-mandir gak jelas, makan pun tidak,” terangnya saat ditemui di kawasan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Minggu (11/8).
Melihat gerak gerik cucunya yang tidak biasanya, Ahri mencoba berbincang dan menanyakan keadaan cucunya tersebut. Dari sana terungkap bahwa kegelisahan cucunya karena terlibat penjambretan bersama pamannya atau anak Ahri, Wawan.
Mendengar cerita Ade, Ahri langsung menyarankan cucunya untuk menyerahkan diri ke kantor polisi Sukajadi. Ahri mengatakan, usai mengetahui kejadian itu, Wawan yang merupakan anak keduanya dari enam orang anak ini sudah pergi mengendarai motor yang digunakan untuk kejahatan .
Namun selang beberapa hari kemudian Wawan berhasil ditangkap. Keduanya kini meringkuk di tahanan Polrestabes Bandung dan diancam hukuman mati.
Sumber: Merdeka.com
Seperti diberitakan Merdeka.com, Wawan yang merupakan paman dari Ade, mengaku tak bisa tidur nyenyak setelah menghabisi Sisca. Dalam pelariannya usai membunuh manajer cantik itu, dia mengaku selalu dibayangi arwah Sisca Yofie. Bahkan saat hendak ke Ciranjang, Jawa Barat, dia ingin mengadu ke temannya bahwa Sisca selalu membayang-bayangi kesehariannya.
Bukan ucapan selamat datang, Wawan malah diusir oleh temannya untuk mengakui perbuatannya. “Pengakuan Wawan sendiri bahwa memang selama ini selalu dibayang-bayangi oleh almarhum Sisca,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).
Wawan pun terus didera rasa ketakutan mendalam. Hingga pada akhirnya polisi membekuk pada Minggu (11/8) kemarin saat tengah membonceng istrinya, L. Saat ini L masih berstatus saksi. “Belum ada keterlibatan jadi statusnya masih saksi,” ungkapnya.
Pengakuan mirip juga dituturkan Ade. Kepada wartawan, dia mengaku tidak tenang setelah pembunuhan itu. Dia didera ketakutan karena bayang-bayang Sisca terus menguntitnya. Mereka menjadi tidak enak makan. Bahkan ketika hendak tidur, Ade seperti melihat Sisca. “Saya merasa diikuti arwahnya terus,” ujarnya.
Ade kemudian menceritakan pengalamannya itu kepada kakek dan istrinya di rumah. Kakeknya yang bernama Ahri lantas memarahi Ade. Begitu juga dengan istrinya. Kedua anggota keluarganya itu meminta Ade menyerahkan diri ke polisi.
Pengalaman Ade dikuntit bayang-bayang Sisca sebelumnya juga dituturkan Kakeknya, Ahri (65). “Setelah kejadian itu, cucu saya (A) tiga hari gak makan. Seperti orang linglung (bingung). Ia mondar-mandir gak jelas, makan pun tidak,” terangnya saat ditemui di kawasan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Minggu (11/8).
Melihat gerak gerik cucunya yang tidak biasanya, Ahri mencoba berbincang dan menanyakan keadaan cucunya tersebut. Dari sana terungkap bahwa kegelisahan cucunya karena terlibat penjambretan bersama pamannya atau anak Ahri, Wawan.
Mendengar cerita Ade, Ahri langsung menyarankan cucunya untuk menyerahkan diri ke kantor polisi Sukajadi. Ahri mengatakan, usai mengetahui kejadian itu, Wawan yang merupakan anak keduanya dari enam orang anak ini sudah pergi mengendarai motor yang digunakan untuk kejahatan .
Namun selang beberapa hari kemudian Wawan berhasil ditangkap. Keduanya kini meringkuk di tahanan Polrestabes Bandung dan diancam hukuman mati.
Sumber: Merdeka.com
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.