Layanan spesial yang bertarif 50 pound (Rp 1 juta) atau dua kali lipat dari harga potong rambut biasa ini diketahui oleh polisi setelah sejumlah pelanggan pria yang mabuk secara tak sengaja masuk ke sekolah untuk anak-anak autis, yang terletak di sebelah salon tersebut.
Ludmila Mihailova, kepala sekolah tersebut, mengatakan, “Kami tak bisa lagi membiarkan anak-anak bermain di taman. Begitu banyak pria mabuk yang berusaha masuk ke gedung sekolah kami.”
Antrean yang terjadi di depan salon tersebut juga mengundang kecurigaan pihak kepolisian. Seorang polisi, yang menyamar dengan membawa kamera tersembunyi, mengunjungi tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan bukti.
Ia menemukan adanya layanan yang bisa dipilih seusai keinginan. Misalnya, seorang pelanggan bisa membayar sekitar 100 pound (Rp 2 juta) agar ia dan gadis yang memotong rambutnya bisa sama-sama melepas busana mereka.
Polisi bernama Sergey Voronov itu mengatakan, “Begitu kita masuk, kita akan dihampiri seorang gadis yang menawarkan secangkir kopi dan menggoda kita. Kemudian lampu-lampu diredupkan. Mereka melakukan pedikur dan manikur, juga memotong rambut.”
“Semakin lama kita duduk di situ, semakin banyak kita harus membayar,” ujarnya. (http://dunia.tempo.co/read/news/2015/06/30/117679512/karyawati-salon-ini-memotong-rambut-pelanggan-tanpa-busana)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.