Terkadang juga, Batu Bacan disebut dengan “batu hidup,” ini dikarenakan Batu Bacan bisa berubah warna. Tentu, jika Batu Bacan itu sudah tidak berproses lagi, atau sudah dianggap masak.
Sebelum berbicara mengenai jenis Batu Bacan, yang wajib diketahui adalah, semua Batu Bacan berasal dari pulau Bacan Halmahera Selatan, Maluku Utara. Warnanya beragam, tapi yang paling dominan adalah hijau dan biru tua. Ada banyak jenis Batu Bacan, secara garis besar ada empat;
Pertama, Batu Bacan Obi, biasa disebut Carnelian. Nama Obi diambil dari nama pulau tempat batu tersebut ditemukan yaitu pulau Obi. Ciri - ciri batu Bacan Obi terletak pada warnanya. Warna Batu Bacan Obi mirip kaca, bening dan tembus, mirip dengan Relaxa. Ada banyak variasi warna pada Bacan Obi, hampir semua warna ada, dan yang paling banyak adalah kuning dan biru dengan segala jenis blurnya. Batu Bacan Obi merah oleh sebagian pecinta batu permata di luar Negeri disebut dengan Red Jade.
Untuk mendapatkan Batu Bacan jenis Obi di sana, sangat mudah. Cukup berjalan dan mencari tanah berair, gali sedikit, Batu Bacan Obi akan kelihatan. Istilah dan jenis Batu Bacan Obi juga terbagi menjadi tiga, ada yang disebut Obi biasa, Obi master dan Obi King. Yang membedakan antara ketiganya adalah kekerasan batu, dan serat yang kelihatan dari isi batu jika dilihat dari kaca pembesar.
Kedua, bacan Biasa. Istilah ini atau jenis ini adalah jenis Batu Bacan, tapi bukan jenis Bacan Doko, Palmea, dan bukan pula Obi. Secara ilmiah batu Bacan ini disebut dengan Chrysocolla in Chalcedony, dan Chrome Chalcedony (Mtorolite). Kelebihan Bacan biasa adalah motifnya. Saat berwarna seperti kayu, disebut Batu Bacan Fosil, ketika Batu Bacan Fosil prosesnya selesai, disebut pancawarna.
Untuk mendapatkan Batu Bacan biasa dengan hasil proses terbaik, maka perlu rawatan, misalnya dengan merendam dalam minyak zaitun, minyak kemiri, air kelapa sampai dengan melakukan perawatan dengan zat kimia tertentu seperti H2so4 (Sulfuric Acid).
Ketiga, Batu Bacan Doko. Diambil dari desa tempat asal batu ini, Desa Doko masih termasuk wilayah Obi. Jenis Batu Bacan inilah yang paling banyak dikenal. Warna yang paling menjadi ciri khas adalah hijau tua dan biru tua. Batu Bacan jenis doko ini membuat pecinta batu mulia di luar negeri seperti, dari China, Arab, dan Eropa mengaguminya. Selain itu, batu bacan juga memiliki tingkat kekerasan batu 7,5 skala Mohs seperti batu jamrud dan melebihi batu giok.
Keistimewaan dari Batu Bacan jenis Doko adalah perubahan warna yang sangat cepat. Oleh karena itu, para pembeli Batu Bacan jenis Doko, tidak peduli dengan motif, karena akan cepat berubah seiring masa dan waktu. Keistimewaan batu bacan jenis Doko itulah banyak pecinta batu mulia dari luar negeri memburunya sejak tahun 1994. Kekurangannya adalah rawan kapur. Untuk itu, disarankan agar tidak membeli bongkahan Batu Bacan jenis Doko jika tidak berpengalaman akan jenis batu ini.
Keempat, Batu Bacan jenis Palmea, nama batu ini juga diambil dari asal batu jenis ini, Desa Palmea. Palamea warnanya agak kebiruan dengan warna jelas baik batu dalam keadaan halus maupun kasar. Batu Bacan jenis Palmea jika disinari akan tembus dan mengeluarkan bias cahaya lebih besar dari objeknya dengan bentuk yang indah. Inilah yang menjadi perbedaan utama antara Palamea dengan Batu Bacan jenis Doko. Jenis Doko akan mengeluarkan bias sesuai dengan motif yang ada di dalam batu.[http://metroterkini.com/berita-13076-4-jenis-dan-keistimewaan-batu-bacan.html]
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.