Para pemain muda Persib yang sekarang ada, Febri Hariyadi dan Gian Zola jarang sekali dimainkan pelatih Djadjang Nurdjaman, bahkan hampir tidak pernah. Minimnya putra daerah yang main di Persib Bandung inilah yang kemungkinan berpengaruh terhadap faktor daya juang dan kecintaan kedaerahan di lapangan sehingga prestasi Persib Bandung melorot di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Telenta-talenta muda pemain bola di Jawa Barat sangat banyak. Hal ini terbukti tim sepakbola Jawa Barat melaju ke final PON setelah menekuk salah satu tim kuat, Papua di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Senin, (26/9/2016) kemarin. Tuan rumah menghajar Papua dengan skor 3-1.
Penampilan para pemain muda Jawa Barat juga sangat menjanjikan, bukan sekedar karena faktor tuan rumah. Secara sklill individu dan permainan cukup baik. Bahkan saya sempat berpikir, kenapa Gian Zola dan Febri tidak pernah dimainkan Djanur, bahkan jadi pemain pengganti pun tidak. Padahal, Febri, Gian Zola dan Jujun Saefulloh sempat mendapat latihan di Akademi Inter Milan.
Apalagi banyak dari pemain muda Bandung yang memperkuat tim PON Jawa Barat sudah didekati klub-klub peserta TSC. Padahal untuk sekarang ini pemain-pemain Persib yang ada, boleh dibilang kemampuannya sudah mentok.
Sudah seharusnya, pelatih Persib memberikan jam terbang kepada para pemain mudanya untuk tampil di lapangan. Begitu juga manajemen Persib harus memantau perkembangan para pemain muda dari Diklat Persib U-21, serta memagarinya agar tidak pindah ke klub lain.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.