Persib Bandung boleh dikatakan menjadi tim peserta Liga Indonesia 1 2017 yang memiliki 2 pemain marquee player, setelah bergabungnya dua mantan pemain Chelsea, Michael Essien dan Carlton Cole. Tak bisa dipungkiri, jika hadirnya dua megabintang itu ditujukan untuk mengatrol prestasi Persib yang menurun dalam dua turnamen terakhir (TSC 2016 dan Piala Presiden 2017).
Persib Bandung menatap musim 2017 memang terkesan "jor-joran" dalam urusan pembelian pemain. Sebelum mendatangkan Essien dan Cole, Persib sudah mengontrak beberapa pemain baru, seperti
Dedi Kusnandar, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Wildansyah, Imam Arief, serta Shohei Matsunaga. Bahkan terakhir, Persib juga resmi mengontrak gelandang serba bisa Raphael Maitimo.
Skuat "gila" Persib Bandung ini realistis dibebani target juara Liga Indonesia 1 (2017) oleh manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat (PT.PBB). Bobotoh juga pastinya optimis kalau Persib bisa juara lagi seperti pada tahun 2014 silam.
Hanya saja ada sedikit kekhawatiran dengan dua mega bintang Persib. Terutama mereka pernah mengalami riwayat cedera yang cukup lama. Faktor ini diperparah dengan tensi pertandingan di Indonesia yang selalu tinggi dan tidak tegasnya wasit sehingga benturan-benturan keras menjurus brutal sering dibiarkan wasit tanpa mengeluarkan kartu kuning atau merah.
Mungkin saja Essien dan Cole akan kaget dengan permainan kasar para pemain yang menjadi lawan Persib nantinya. Sehingga sudah seharusnya wasit selalu bertindak tegas terhadap para pemain yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berat dengan memberikan kartu merah langsung. Kita tentunya sering melihat ketika "si wonder kid", Febri Haryadi jungkir balik diterjang lawan tapi wasit seringkali tidak memberikan peringatan tegas kepada pemain lawan.
Mudah-mudahan saja, pada ajang Liga Indonesia 1 tahun 2017 ini, kualitas dan ketegasan wasit dalam memimpin pertandingan semakin baik, karena dampaknya berpengaruh juga kepada Timnas Indonesia. Banyak pemain Timnas yang seringkali tampak takut ketika harus menghadang lawan, karena mereka terbiasa menghadang atau merebut bola dengan kasar yang pastinya wasit di ajang internasional akan mengganjar dengan kartu kuning atau merah.
Persib Bandung menatap musim 2017 memang terkesan "jor-joran" dalam urusan pembelian pemain. Sebelum mendatangkan Essien dan Cole, Persib sudah mengontrak beberapa pemain baru, seperti
Dedi Kusnandar, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Wildansyah, Imam Arief, serta Shohei Matsunaga. Bahkan terakhir, Persib juga resmi mengontrak gelandang serba bisa Raphael Maitimo.
Skuat "gila" Persib Bandung ini realistis dibebani target juara Liga Indonesia 1 (2017) oleh manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat (PT.PBB). Bobotoh juga pastinya optimis kalau Persib bisa juara lagi seperti pada tahun 2014 silam.
Hanya saja ada sedikit kekhawatiran dengan dua mega bintang Persib. Terutama mereka pernah mengalami riwayat cedera yang cukup lama. Faktor ini diperparah dengan tensi pertandingan di Indonesia yang selalu tinggi dan tidak tegasnya wasit sehingga benturan-benturan keras menjurus brutal sering dibiarkan wasit tanpa mengeluarkan kartu kuning atau merah.
Mungkin saja Essien dan Cole akan kaget dengan permainan kasar para pemain yang menjadi lawan Persib nantinya. Sehingga sudah seharusnya wasit selalu bertindak tegas terhadap para pemain yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berat dengan memberikan kartu merah langsung. Kita tentunya sering melihat ketika "si wonder kid", Febri Haryadi jungkir balik diterjang lawan tapi wasit seringkali tidak memberikan peringatan tegas kepada pemain lawan.
Mudah-mudahan saja, pada ajang Liga Indonesia 1 tahun 2017 ini, kualitas dan ketegasan wasit dalam memimpin pertandingan semakin baik, karena dampaknya berpengaruh juga kepada Timnas Indonesia. Banyak pemain Timnas yang seringkali tampak takut ketika harus menghadang lawan, karena mereka terbiasa menghadang atau merebut bola dengan kasar yang pastinya wasit di ajang internasional akan mengganjar dengan kartu kuning atau merah.