Kata 'ANJING!' tampaknya sudah bukan merupakan bagian ungkapan kemarahan, penghinaan atau kebencian lagi.
Dalam kultur bahasa Sunda pasaran, khususnya di Bandung, kata-kata 'anjing' bahkan banyak dipakai di akhir kalimat setiap mereka bicara. Entah itu diucapkan secara lengkap atau hanya 'NJING' saja. Ngga sopan dan mencerminkan perilaku tidak terpelajar memang, tapi itu kenyataan.
Banyak anak-anak bahkan orang dewasa, terutama di daerah perkotaan yang kumuh di gang-gang, kalau berbicara dengan teman-temannya, seringkali diakhiri dengan kata 'anjing'.
Berbicara dengan memakai kata 'anjing' juga kerap dilakukan YouTuber Ade Londok, termasuk saat mempopulerkan odading Mang Oleh. Dia mengatakan sambil makan odading, kalimat yang kemudian populer: "Odading Mang Oleh.....rasanya, anjing banget!"
Namun berkat kalimat-kalimat tidak nyakola yang diucapkan oleh Ade Londok, justru menjadi viral marketing yang sangat brilian mempopulerkan odading Mang Oleh di internet hingga pembelinya rela antri berjam-jam. Kata 'anjing banget' yang diucapkan Ade Londok soal odading Mang Oleh itu adalah soal rasa odading yang digambarkan luar biasa enaknya dibandingkan dengan odading-odading yang lain.
Memang mengucapkan kata 'anjing' bagi sebagian masyarakat dianggap tidak sopan, tapi tidak bagi sebagian masyarakat lainnya. Hanya saja tentu saja kata ini harus diikuti dengan intonasi dan mimik muka yang mengucapkannya.
Jadi kata 'anjing' ini bisa berkonotasi biasa, penghinaan, maupun kemarahan.
Contoh lain penggunaan kata 'anjing' adalah saat berada di stadion menonton pertandingan sepakbola Persib Bandung. Seringkali terdengan umpatan bobotoh meneriakan kalimat 'anjing goblog' pada saat momen-momen krusial yang membuat geregetan atau mengecewakan.
Kata 'anjing' yang populer menjadi kata umpatan ini, memang tak bisa dilepaskan dari hewan bernama anjing itu sendiri.
Bagi kaum muslim, anjing dikenal sebagai hewan yang dianggap tidak boleh dipelihara di rumah. Bahkan kalau kena air liurnya saja tidak cukup dicuci pakai sabun, tetapi harus menggunakan tanah bersih tujuh kali.
Sejak jaman dahulu pun anjing dicap sebagai hewan hina.
Konon katanya, berbeda dengan kucing. Anjing selalu mendoakan agar tuannya cepat mati supaya bisa memakan tulangnya. Kalau kucing justru mendoakan tuannya banyak rejeki agar si kucing bisa tidur di kasur empuk.