Kalau Tidak Percaya Jangan Ditertawain

Ada-ada saja ulah manusia. Ini yang terjadi di Kamboja, tapi boleh percaya, boleh tidak. Namanya juga kepercayaan, harus dihormati bukan ditertawai.

Di desa Rolum Svay, 20 km selatan ibukota Phnom Penh, Kamboja, awal Januari 2011 lalu, baru saja diadakan pernikahan yang unik. Malah mungkin hanya ada di desa ini. Pernikahan ini bukan antara pria dan wanita, tetapi pernikahan dua ekor ular sanca (python). Ular sanca jantan yang diberi nama Kroung Pitch dinikahkan dengan ular sanca betina bernama Chamrouun. Si jantan memiliki panjang 4,8 meter dan berat 90 kg, sedangkan sang ular betina memiliki ukuran sedikit lebih kecil.

Pernikahan pasangan ular ini berlangsung dua jam dan sangat meriah. Ratusan penduduk desa menghadiri upacara pernikahan ini. Mereka yakin pernikahan sepasang ular ini akan membawa kemakmuran dan perdamaian bagi penduduk desa. Kedua ular tersebut dimandikan dengan bunga sambil diiringi dengan alunan musik.

Pernikahan sepasang ular ini merupakan salah satu kepercayaan warga Kamboja yang kebanyakan umat Budha. Mereka masih percaya dengan animisme, sehingga sangat mempercayai takhayul.

Menurut seorang warga desa, pernikahan kedua ular sanca ini untuk meminta kesehatan dan kesejahteraan. Pernikahan inipun atas dasar petunjuk peramal yang mengatakan kalau ular ini tidak dinikahkan warga desa akan mendapat nasib buruk.***