Ada tiga Leak legendaris, dua perempuan dan satu laki-laki. Dengan keterampilan sihirnya yang hebat, pemilik ilmu hitam ini dapat berubah menjadi Rangda atau ratu ilmu hitam.
Leak dikatakan menghantui pemakaman, memakan mayat, memiliki kekuatan untuk mengubah diri menjadi binatang, bahkan dia berbentuk monyet dengan emas atau gigi tikus besar, sebuah bola dari api dan bahkan raksasa gundul. Dikatakan bahwa dia memiliki lidah yang sangat panjang dan taring besar.
Di siang hari ia muncul sebagai seorang manusia biasa, tapi pada malam hari kepalanya dan isi perut membebaskan diri dari tubuh mereka dan terbang mencari mangsa. Musuh yang terkuatnya adalah Barong, sebuah karakter dalam mitologi Bali.
Di siang hari ia muncul sebagai seorang manusia biasa, tapi pada malam hari kepalanya dan isi perut membebaskan diri dari tubuh mereka dan terbang mencari mangsa. Musuh yang terkuatnya adalah Barong, sebuah karakter dalam mitologi Bali.
Barong adalah raja dari roh-roh, pemimpin tuan rumah yang baik. Barong dan Rangda ada di urutan alam kosmos dan mewakili Baik dan Jahat.
Legenda Leak di Bali mengacu pada sebuah drama mengerikan terinspirasi dari ilmu hitam atau sihir dengan tokoh kunci Calon Arang. Cerita ditulis dalam naskah yang menggambarkan bahwa selama pemerintahan Erlangga pada Abad 11 ada janda yang disebut Calon Arang di Desa Girah.
Janda ini memiliki seorang putri cantik. Nama putrinya adalah Ratna Manggali, yang telah menginjak usia remaja. Namun tidak ada satupun pemuda dari desa itu dan sekitarnya yang memiliki keberanian untuk mendekati Ratna Manggali. Hal ini karena ibunya diketahui memiliki keahlian ilmu hitam yang sangat jahat. Ilmunya kerap memakan korban, sehingga banyak warga yang membencinya.
Reputasi buruk Calon Arang akhirnya terdengar sampai di istana. Beberapa prajurit kemudian mengambil inisiatif dan meminta izin kepada raja untuk menghukum janda penganut ilmu hitam tersebut. Setelah mendapat ijin, beberapa prajurit menuju ke Desa Girah.
Calon Arang yang waktu itu ditemukan sedang tidur di rumahnya, langsung diseret. Calon Arang pun melakukan perlawanan. Hanya dengan tatapan matanya, prajurit itu langsung mati terbakar. Prajurit yang lainnya akhirnya tidak ada yang berani dan langsung kabur, tapi mereka pun mati terbakar. Hanya seorang yang selamat dari kekuatan sihir janda tersebut.
Prajurit yang selamat ini kemudian melaporkan pengalaman mengerikannya kepada raja. Raja benar-benar kesal dan memerintahkan para prajurit lainnya untuk mengatasi masalah ini, namun ternyata mereka pun gagal. Calon Arang sendiri kemudian murka setelah pihak istana mencoba terus menangkapnya. Ia makin tidak terkendali dan menyebarkan kekuatan jahatnya hingga menimbulkan kepanikan di kerajaan tersebut.
Legenda Leak di Bali mengacu pada sebuah drama mengerikan terinspirasi dari ilmu hitam atau sihir dengan tokoh kunci Calon Arang. Cerita ditulis dalam naskah yang menggambarkan bahwa selama pemerintahan Erlangga pada Abad 11 ada janda yang disebut Calon Arang di Desa Girah.
Janda ini memiliki seorang putri cantik. Nama putrinya adalah Ratna Manggali, yang telah menginjak usia remaja. Namun tidak ada satupun pemuda dari desa itu dan sekitarnya yang memiliki keberanian untuk mendekati Ratna Manggali. Hal ini karena ibunya diketahui memiliki keahlian ilmu hitam yang sangat jahat. Ilmunya kerap memakan korban, sehingga banyak warga yang membencinya.
Reputasi buruk Calon Arang akhirnya terdengar sampai di istana. Beberapa prajurit kemudian mengambil inisiatif dan meminta izin kepada raja untuk menghukum janda penganut ilmu hitam tersebut. Setelah mendapat ijin, beberapa prajurit menuju ke Desa Girah.
Calon Arang yang waktu itu ditemukan sedang tidur di rumahnya, langsung diseret. Calon Arang pun melakukan perlawanan. Hanya dengan tatapan matanya, prajurit itu langsung mati terbakar. Prajurit yang lainnya akhirnya tidak ada yang berani dan langsung kabur, tapi mereka pun mati terbakar. Hanya seorang yang selamat dari kekuatan sihir janda tersebut.
Prajurit yang selamat ini kemudian melaporkan pengalaman mengerikannya kepada raja. Raja benar-benar kesal dan memerintahkan para prajurit lainnya untuk mengatasi masalah ini, namun ternyata mereka pun gagal. Calon Arang sendiri kemudian murka setelah pihak istana mencoba terus menangkapnya. Ia makin tidak terkendali dan menyebarkan kekuatan jahatnya hingga menimbulkan kepanikan di kerajaan tersebut.
kenyataannya lebih menakutkan...
BalasHapus