Dalam menghadapi Bahrain, pelatih timnas Indonesia, Aji Santoso, menegaskan, meski Indonesia sudah pasti tersingkir, ia tetap menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk tetap bermain maksimal. Namun, bila melihat kualitas pemain, rasanya akan sulit meraih poin di Bahrain. Apalagi Bahrain membutuhkan kemenangan dengan selisih 10 gol untuk lolos ke putaran berikutnya.
Selain kualitas pemain yang masih dianggap di bawah para pemain Timnas sebelumnya yang kebanyakan berlaga di kompetisi ISL, persiapan pasukan Aji Santoso juga dinilai sangat singkat. Bahkan, sebelum berangkat ke Bahrain dalam laga ujicoba melawan lapis kedua Persebaya, Timnas kalah 0-1.
Namun demikian, mudah-mudahan saja Aji menyiapkan strategi khusus untuk meredam kualitas teknik Bahrain. Minimal para pemain Timnas tidak kebobolan banyak sehingga tidak memalukan nama bangsa. Bisa diambil contoh, saat Italia menjadi juara Piala Dunia 1982. Saat itu pelatih Enzo Bearzot menerapkan taktik catenaccio yang mengutamakan pertahanan ketat. Meski taktik yang diterapkan Bearzot memicu kecaman karena memainkan sepak bola negatif, tetapi akhirnya Paolo Rossi dkk, berhasil mengangkat trofi Piala Dunia.
Menghadapi Bahrain, tidak ada salahnya Timnas menerapkan permainan seperti Italia pada tahun 1982. Kalau perlu, tumpuk semua pemain di daerah pertahanan sendiri. Ya, minimal, tidak kalah dengan skor telak. Syukur-syukur bisa menahan imbang.
Daftar Pemain Timnas Indonesia:
1.Abdul Rahman-Semen Padang
2.Ferdinand Alfred Sinaga-Semen Padang
3.Gunawan Dwi Cahyo-Arema
4.Irfan Haarys Bachdim-Persema
5.Samsul Arif Munip-Persibo
6.Samsidar-Semen Padang
7.Wahyu Wijiastanto-Persiba Bantul
8.Diego Robbie Michiels-Persija
9.Andi Muhammad Guntur-PSM
10.Rasul Zainuddin Sitaba-PSM
11.Aditya Putra Dewa-PSM
12.Ricky Akbar Ohorella-Semen Padang
13.Abdul Rahman-Madiun Putra FC
14.Sigit Meiko Susanto-Persibo
15.Taufiq-Persebaya
16.Rendi Irwan Saputra-Persebaya
17.Hengki Ardilles-Semen Padang
18.Slamet Nurcahyono-Persiba Bantul
Bener gan, maen catenaccio daripada kalah telak
BalasHapus