Namun banyak kontroversi mengenai metode bayi tabung pada pasangan yang tidak memiliki keturunan. Tingkat keberhasilan metode ini pun masih banyak diragukan.
Lantas, apa sebenarnya yang menjadi faktor pemicu keberhasilan proses bayi tabung?
Keberhasilanbayi tabung adalahusia isteri. Misalnya, seorang isteri berusia 40 tahun ketika distimulasi hanya akan menghasilkan beberapa sel telur dengan kadar estradiol dan angka implantasi yang rendah.
Seiring bertambahnya usia isteri, jumlah folikel antral (gelembung yang berisi sel telur) di indung telur memang cenderung mengalami penurunan.
Akibatnya, ketika terjadi kehamilan akan berisiko menimbulkan banyak gangguan seperti abortus ataupun kelainan kromosom.
Adapun menurut Cathy Allen dari Rotunda Hospital di Dublin, Irlandia, keberhasilan bayi tabung bisa ditentukan dari tes darah.
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan bersama timnya, pola ekspresi darah pada tingkat 200 menjadi indikator gen yang menentukan sukses atau tidaknyaprogram bayi tabung.
Alen juga menambahkan, bagi seorang isteri yang akan menjalani proses bayi tabung sebaiknya melakukan tes darah terlebih dahulu.
Hal ini bisa membantu untuk menentukan apakah proses bayi tabung bisa dilanjutkan ataukah tidak. Jika tanda-tanda peluang kehamilan ternyata kecil, maka proses bayi tabung bisa dibatalkan.
Tak hanya faktor usia, asupan gizi juga menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan program bayi tabung.
Pemberian makanan yang bergizi ini nantinya akan sangat penting bagi pertumbuhan bayi tabung.
Karena memang berdasarkan penelitian, 30% bayi tabung memiliki kecenderungan mengalami tekanan pada arteri paru-paru dan kekakuan pembuluh darah yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang normal.
Jadi untuk mengatasi ini anda harus menjaga kesehatannya termasuk memberikannya asupan gizi untuk bayi tabung Anda.(Sumber:http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1921836/inilah-penentu-keberhasilan-program-bayi-tabung)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.