BlackBerry yang dikenal sebagai salah satu pionir ponsel pintar dengan memadukan integrasi Internet, surel (email), dan layanan pesan singkat yang cepat dan murah, belakangan mulai morat-marit setelah tak mampu bersaing dengan Apple, Samsung, dan Google.
Kehancuran BlackBerry sudah sangat terasa beberapa tahun belakangan ini. Penjualan perangkatnya mulai runtuh, dari puluhan juta unit menjadi hanya jutaan saja. Banyak penggunanya yang mulai beralih ke merek lain.
This Day Live, 19 Agustus 2013, mencatat sedikitnya ada empat kesalahan BlackBerry yang menyebabkannya kehilangan banyak pangsa pasarnya:
1. Terlambat menggunakan teknologi layar sentuh
Mantan CEO BlackBerry, Mike Lazaridis, pernah mengejek teknologi dari iPhone. Dia pernah mengatakan baterai iPhone sangat minim kekuatan dan menolak adanya gagasan bahwa tidak akan mau mengetik pada layar kaca. Pada saat itu BlackBerry baru meluncurkan keyboard QWERTY.
Namun, tren ponsel pintar terus berubah. Pengguna lebih menginginkan ponsel yang memiliki layar lebar, layar sentuh, pemutar musik dan video -- semuanya sudah dimiliki oleh produk-produk besutan Apple.
BlackBerry tidak cepat beradaptasi dan tidak cepat melakukan perubahan. Akhirnya mereka mulai ditinggalkan penggunanya secara perlahan-lahan.
2. Terlalu fokus pada pembuatan produk PlayBook
Tablet BlackBerry PlayBook merupakan salah satu kegagalan terbesar dalam industri teknologi gadget. Produk itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 2010 dan mulai dipasarkan pada tahun 2011.
BlackBerry melakukan kesalahan besar, semua sumber dayanya difokuskan untuk pembuatan PlayBook. Tim pengembang ponsel pintar juga ikut bekerja membuat PlayBook. Akhirnya segmen ponsel pintar mulai tidak diperhatikan.
Jika BlackBerry melewatkan pembuatan PlayBook dan langsung memproduksi BlackBerry 10 pada waktu lalu, mungkin hasilkan akan berbeda. Blackberry masih tetap berada di posisi teratas produsen ponsel pintar.
3. Kesalahan besar ada di tangan CEO BlackBerry, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Dua mantan CEO BlackBerry Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, sebenarnya memiliki tanggung jawab yang besar dibandingkan dengan CEO saat ini, Thorsten Heins.
Lazaridis dan Balsillie sangat keras kepala dan tidak mau berubah terhadap tren yang ada di pasar ponsel pintar. Keduanya mengabaikan ancaman dari pesaing-pesaingnyam Apple dan Google, malah menghambur-hamburkan uang untuk pembuatan PlayBook.
Lazaridis dan Balsille pun mundur dari jabatan CEO BlackBerry pada Desember 2011, dan menyerahkan kepada Heins, yang resmi menjadi CEO pada Januari 2012. Heins masih terus berusaha membuat perubahan, tapi BlackBerry sudah sangat jauh tertinggal dari para pesaingnya.
4. Tertundanya peluncuran BlackBerry 10 hingga tahun 2013.
Sistem operasi terbaru BlackBerry 10 baru dikeluarkan pada Januari 2013. Namun, pada saat yang sama pesaing mereka, Apple sudah mengeluarkan iOS generasi keenam. Sedangkan Google telah meluncurkan Android generasi keempat.
Untuk membuat suatu sistem operasi bukan hal yang mudah. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa memproduksi sistem operasi yang berkualitas baik. Seandainya Lazaridis dan Balsillie sudah bisa terhadap produk iPhone pada tahun 2007 dan Android pada tahun 2008, mungkin BlackBerry akan memiliki cerita berbeda.
Selain Blackberry terjebak pada perkembangan produk PlayBook, perusahaan juga lebih memilih meng-update hardware dari pada sistem operasinya. Itu terjadi akibat dari kepemimpinan yang buruk, dan benar-benar sangat memalukan bagi perusahaan.
Sekarang BlackBerry di kelilingi oleh banyak pertanyaan. Apakah ada perusahaan yang membeli BlackBerry? Apakah perusahaan itu akan tetap memproduksi ponsel pintar?
Januari lalu, perusahaan meluncurkan ponsel dan sistem operasi baru, BlackBerry 10 yang dirancang untuk bersaing dengan iOs dan Android. Pada kuartal pertama 2013, perusahaan mencetak rugi US$84 juta dan diprediksi akan terus merugi pada kuartal dua yang akan diumumkan akhir Agustus.
sumber: http://fokus.news.viva.co.id/news/read/437556-kalah-bersaing--blackberry-kini-cari-selamat
This Day Live, 19 Agustus 2013, mencatat sedikitnya ada empat kesalahan BlackBerry yang menyebabkannya kehilangan banyak pangsa pasarnya:
1. Terlambat menggunakan teknologi layar sentuh
Mantan CEO BlackBerry, Mike Lazaridis, pernah mengejek teknologi dari iPhone. Dia pernah mengatakan baterai iPhone sangat minim kekuatan dan menolak adanya gagasan bahwa tidak akan mau mengetik pada layar kaca. Pada saat itu BlackBerry baru meluncurkan keyboard QWERTY.
Namun, tren ponsel pintar terus berubah. Pengguna lebih menginginkan ponsel yang memiliki layar lebar, layar sentuh, pemutar musik dan video -- semuanya sudah dimiliki oleh produk-produk besutan Apple.
BlackBerry tidak cepat beradaptasi dan tidak cepat melakukan perubahan. Akhirnya mereka mulai ditinggalkan penggunanya secara perlahan-lahan.
2. Terlalu fokus pada pembuatan produk PlayBook
Tablet BlackBerry PlayBook merupakan salah satu kegagalan terbesar dalam industri teknologi gadget. Produk itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 2010 dan mulai dipasarkan pada tahun 2011.
BlackBerry melakukan kesalahan besar, semua sumber dayanya difokuskan untuk pembuatan PlayBook. Tim pengembang ponsel pintar juga ikut bekerja membuat PlayBook. Akhirnya segmen ponsel pintar mulai tidak diperhatikan.
Jika BlackBerry melewatkan pembuatan PlayBook dan langsung memproduksi BlackBerry 10 pada waktu lalu, mungkin hasilkan akan berbeda. Blackberry masih tetap berada di posisi teratas produsen ponsel pintar.
3. Kesalahan besar ada di tangan CEO BlackBerry, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Dua mantan CEO BlackBerry Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, sebenarnya memiliki tanggung jawab yang besar dibandingkan dengan CEO saat ini, Thorsten Heins.
Lazaridis dan Balsillie sangat keras kepala dan tidak mau berubah terhadap tren yang ada di pasar ponsel pintar. Keduanya mengabaikan ancaman dari pesaing-pesaingnyam Apple dan Google, malah menghambur-hamburkan uang untuk pembuatan PlayBook.
Lazaridis dan Balsille pun mundur dari jabatan CEO BlackBerry pada Desember 2011, dan menyerahkan kepada Heins, yang resmi menjadi CEO pada Januari 2012. Heins masih terus berusaha membuat perubahan, tapi BlackBerry sudah sangat jauh tertinggal dari para pesaingnya.
4. Tertundanya peluncuran BlackBerry 10 hingga tahun 2013.
Sistem operasi terbaru BlackBerry 10 baru dikeluarkan pada Januari 2013. Namun, pada saat yang sama pesaing mereka, Apple sudah mengeluarkan iOS generasi keenam. Sedangkan Google telah meluncurkan Android generasi keempat.
Untuk membuat suatu sistem operasi bukan hal yang mudah. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa memproduksi sistem operasi yang berkualitas baik. Seandainya Lazaridis dan Balsillie sudah bisa terhadap produk iPhone pada tahun 2007 dan Android pada tahun 2008, mungkin BlackBerry akan memiliki cerita berbeda.
Selain Blackberry terjebak pada perkembangan produk PlayBook, perusahaan juga lebih memilih meng-update hardware dari pada sistem operasinya. Itu terjadi akibat dari kepemimpinan yang buruk, dan benar-benar sangat memalukan bagi perusahaan.
Sekarang BlackBerry di kelilingi oleh banyak pertanyaan. Apakah ada perusahaan yang membeli BlackBerry? Apakah perusahaan itu akan tetap memproduksi ponsel pintar?
Januari lalu, perusahaan meluncurkan ponsel dan sistem operasi baru, BlackBerry 10 yang dirancang untuk bersaing dengan iOs dan Android. Pada kuartal pertama 2013, perusahaan mencetak rugi US$84 juta dan diprediksi akan terus merugi pada kuartal dua yang akan diumumkan akhir Agustus.
sumber: http://fokus.news.viva.co.id/news/read/437556-kalah-bersaing--blackberry-kini-cari-selamat
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.