Jarang sekali, bahkan tidak pernah saya mendengar berita-berita negatif yang terjadi di Brunei. Tidak seperti di negara Indonesia yang hampir setiap hari ada berita bencana banjir, longsor, korupsi, begal merajalela, sampai isu SARA yang berpotensi memecah belah bangsa. Brunei seolah negara yang dimanja oleh Tuhan, sedangkan Indonesia sebaliknya.
Brunei memang hanya sebuah negara kecil di ujung utara pulau Kalimantan. Meski kecil tapi kerajaan yang dipimpin oleh sultan ini super kaya. Pada tahun 2013, Brunei menempati posisi keenam sebagai negara dengan pendapatan perkapita terbesar di dunia setelah Qatar, Luxemburg, Singapura, Norwegia dan Hongkong. Pendapatan per kapita rata-rata penduduk Brunei adalah USD 50.526,35 atau sekitar Rp 576,5 juta pertahun atau rata-rata sekitar Rp 48 juta per bulan.
Makmurnya kehidupan penduduk di Brunei, selain karena kaya akan minyak dan gas bumi, juga karena penduduk Brunei tak lebih dari 500.000 orang. Itupun sudah ditambah dengan para pendatang terutama dari Indonesia, Philipina, Bangladesh, dan India.
Saat ini sultan yang berkuasa di Brunei adalah Haji Hassanal Bolkiyah. Dia bergelar mu’izzuddin wad daulah (Bapaknya adalah Haji Omar Ali Saifuddin yang bergelar Sa’dul Khairi wad Din. Tambahan Darussalam di belakang nama negara tersebut adalah untuk menunjukkan identitas keislaman).
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.