Menyaksikan permainan Persib sejak Liga 1 bergulir, ketika melawan Arema FC, para pemain Persib seolah takut menyerang. Alhasil pertahanan Persib terus dibombardir lawan, termasuk melawan tim lemah Gresik United.
Tampaknya, hasil berguru Djadjang Nurdjaman di Inter Milan Italia, menjadi dasar Persib sekarang memperkuat lini pertahanan. Kita tidak lagi disuguhi permainan menyerang dan permainan dari kaki ke kaki yang biasanya selalu dimainkan Persib beberapa tahun lalu.
Persib sekarang lebih mengedepankan pertahanan grendel, kemudian melakukan serangan balik cepat memanfaatkan kelelahan pemain lawan yang menyerang habis-habisan. Permainan yang jelas sering dilakukan Italia dengan catenacionya sehingga pernah menjadi juara dunia.
Djadjang menyadari, beban berat harus menjadi juara Liga 1, membuatnya memutar otak agar tidak kebobolan. Terutama ketika dibobol dua gol saat melawan PS TNI hanya dalam jangka waktu kurang dari lima menit, padahal saat itu Persib sudah unggul 2-0. Kebobolan dua gol itu, menjadi yang terakhir bagi Persib setidaknya sampai pekan 6.
Tentunya permainan bertahan Persib seperti itu membuat geregetan. Padahal Persib banyak dihuni pemain berkelas, termasuk pemain kelas dunia seperti marquee player Michael Essien dan Carlton Cole. Akibatnya, striker lambat seperti Carlton Cole, tidak masuk hitungan skema permainan Djadjang Nurjaman.
Lihat saja, Djadjang lebih senang memasang Tantan atau Shoehei sebagai striker. Djadjang lebih suka pelari cepat. Soal gol tampaknya menjadi sekedar untung-untungan. Kalau mencetak gol berarti bisa menang, kalau tidak minimal draw kosong-kosong.
Padahal kalau saja, Cole diberi kesempatan dengan memainkan Essien sejak babak pertama, ada kemungkinan Persib bisa menguasai permaian dan mencetak banyak gol. Sampai sekarang Persib baru bisa mencetak 6 gol.
Menurut saya, tak ada salahnya Djadjang mencoba alternatif ini untuk babak pertama; belakang: Vujovic, Jufriyanto, Supardi, dan Henhen. Tengah: Essien, Maitimo, Haryono. Depan: Febri, Billy Keraf dan Cole.
Formasi ini, Maitimo dan Haryono bisa mendukung pertahanan. Essien diharapkan memberikan umpan-umpan akurat ke Febri dan Billy yang kemudian lari menusuk ke kotak penalti atau memberikan umpan lambung ke Cole. Tak ada salahnya memberikan kesempatan kepada Cole untuk bermain penuh sehingga kepercayaan dirinya tumbuh. Lihat saja Sissoko yang bermain di Mitra Kukar saat melawan Persija, perannya tak kentara sepanjang permainan namun menjadi penyelamat dengan golnya di menit-menit terakhir pertandingan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.