Akibat kekalahan dari Bhayangkara ini, Persib sementara turun ke peringkat 11 dengan 13 poin, sedangkan Bhayangkara FC naik ke posisi 7 dengan nilai 15 poin.
Dua gol pembawa petaka bagi Persib saat melawan Bhayangkara dicetak oleh Paulo Sergio pada menit ke-23 dan Ilham Udin delapan menit menjelang waktu normal berakhir. Gol kedua Bhayangkara tak lepas dari keberanian Djadjang mengganti pemain belakang Wildansyah dengan Shohei Matsunaga. Tanpa bek Vladimir Vujovic, lini belakang Persib benar-benar keropos, apalagi setelah Wildansyah juga ditarik keluar.
Maksud pergantian Djadjang untuk menambah daya serang dengan mengganti bek dengan pemain depan, justru membuat pertandingan menjadi "game over" sebelum waktunya. Ilham Udin yang mendapat umpan jauh dari Jajang Mulyana, bisa memanfaatkan longgarnya lini belakang Persib sehingga dengan mudah menaklukan kiper M. Natshir.
Sebenarnya ada yang lebih baik dilakukan Djadjang daripada menarik Wildansyah. Atep dan Tantan lebih pantas diganti pada babak kedua. Justru Djadjang juga mengganti Febri setelah Essien masuk menggantikan Zola. Padahal, kerjasama Essien dengan Febri seringkali berjalan baik saat membangun serangan.
Secara keseluruhan Persib memang menguasai permainan, namun miskin ancaman ke gawang lawan. Justru setelah masuknya Essien di babak kedua, beberapa kali para pemain Persib hampir menciptakan gol penyeimbang.
Padahal kalau saja Essien dimainkan sejak babak pertama, bukan tak mungkin Persib bisa menang. Essien juga tampak bisa mengangkat semangat rekan-rekannya untuk bermain all out. Saya dan juga mungkin para bobotoh tak habis pikir, kenapa Djadjang tidak mau memainkan Essien sejak awal pertandingan?!
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.