Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas dengan cita rasa yang juga khas. Misalnya saja, makanan Jogja cenderung kepada rasa manis, sedangkan makanan Jawa Tengah cenderung terasa asin dan pedas.
Semua kecenderungan rasa dalam kuliner khas daerah membuat Indonesia memiliki cita rasa sekaligus jenis makanan khas yang sangat beragam. Salah satu makanan khas Indonesia adalah Nasi Tumpeng yang di berbagai daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam penyajiannya.
Asal mulanya nasi tumpeng menurut para ahli sejarah adalah sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, agama Hindu masuk terlebih dahulu dan kemudian banyak dianut oleh masyarakat Indonesia pada jaman dahulu. Agama Hindu banyak mengajarkan tentang Dewa-Dewi yang mereka percayai tinggal di Gunung-Gunung yang ada di Indonesia.
Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia memiliki banyak Gunung berapi, terutama di pulau Jawa. Akibat ajaran tersebut, masyarakat percaya bahwa Gunung adalah tempat suci karena ditinggali oleh para Dewa-Dewi. Sebagai permohonan kepada para Dewa-Dewi, masyarakat membuat nasi kuning yang dibentuk mengerucut, menyerupai gunung, untuk meminta perlindungan dan pertolongan kepada mereka.
Setelah Islam memasuki dan mulai menyebar di Indonesia, tradisi membuat tumpeng sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan masih terus dilakukan oleh masyarakat. Hanya saja, tujuan pembuatan tumpeng yang menyerupai bentuk Gunung tersebut bukan lagi ditujukan kepada Dewa-Dewi, melainkan kepada Allah, Tuhan Penguasa Alam.
Tradisi yang sudah melekat begitu lama di masyarakat memang sangat sulit untuk dihilangkan. Bahkan hingga saat ini, tradisi membuat tumpeng masih tetap dijalankan sebagai bagian penting dari berbagai tradisi yang dijalankan seperti syukuran kelahiran, ulang tahun, dan acara penting lainnya.
(Sumber:https://www.charlestonarttours.com/sejarah-singkat-nasi-tumpeng-dan-kegunaannya/)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.