Ketegangan di Timur Tengah yang dianggap dapat memicu Perang Dunia 3, ternyata membuat membuat nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Pada Selasa (7/1/2020), US$ 1 dibanderol Rp 13.930 saat pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Bukan hanya mata uang rupiah saja yang menguat, tetapi di bursa pasar crypto, terutama Bitcoin juga semakin menguat, bahkan ada kemungkinan kenaikannya bisa mencapai lebih dari 50%. Pada Selasa pagi di tanggal yang sama Bitcoin sudah mencapai harga Rp 109 jutaan. Kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan pada saat Desember 2019 yang sempat jatuh ke level hari Rp 90 jutaan.
Bila melihat situasi yang semakin memanas antara Iran dengan AS, maka besar kemungkinan Bitcoin dan mata uang crypto seperti Dogecoin, BCH, Litecoin, Monero dan lainnya akan mengalami kenaikan yang cukup tajam. Bahkan banyak yang memprediksi Bitcoin akan mampu menembus harga Rp 200 juta dalam jangka waktu yang tidak lama.
Baca Juga : "Ramai-Ramai Traveling ke Timur Tengah"
"Trik Jitu Cara Mudah dan Cepat Hasilkan Bitcoin"
Tentunya kenaikan ini disambut baik oleh para trader crypto yang sudah ancang-ancang dari awal tahun untuk meraup cuan yang sebesar-besarnya. Terlihat di awal tahun saja, Bitcoin sudah menghasilkan profit yang lumayan. Apalagi bila situasi Timur Tengah semakin mamanas. Namun mudah-mudahan saja tidak terjadi perang besar-besaran yang bisa menyulut Perang Dunia 2. Ngeri!
Kalau mau menjual atau inves Bitcoin dan crypto lainnya, kunjungi saja pasar crypto Indonesia INDODAX. Aman dan mudah.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.