Membuat sinopsis untuk film, mudah-mudah susah. Banyak ragam tema cerita yang bisa menjadi ide dasar untuk membuat sebuah sinopsis film. Kunci agar sinopsis menarik perhatian produser tentunya adalah selain ceritanya menarik, juga harus banyak konflik yang terjadi di antara tokoh-tokohnya.
Dalam artikel mengenai sinopsis kali ini, sinopsis mengenai percintaan dengan seting di negara Belanda dan memiliki tema unik ini bisa menjadi ide untuk belajar menulis sinopsis.
PEDASNYA RENDANG
AMSTERDAM TAK SEPEDAS CINTAKU PADAMU MAZZEH
Siska (22 tahun) dan Farel (22 tahun) sama-sama kuliah di sebuah
universitas di Amsterdam, Belanda. Mereka berdua berasal dari satu kampung di Padang,
Sumatera Barat. Nasib mereka berdua sama, terpaksa cuti kuliah karena kehabisan
biaya. Orang tua keduanya tidak sanggup lagi membiayai kuliah. Siska dan Farel
pun terpaksa kerja serabutan demi menyambung hidup dan meneruskan kuliah di
negeri kincir angin itu.
Berbeda dengan Soleh (22
tahun) yang satu kampus dengan Siska dan Farel. Ia mahasiswa kaya yang lebih
banyak hura-hura daripada kuliah. Soleh ternyata menaruh hati sama Siska,
bahkan cinta berat. Namun Siska lebih menyukai Farel yang mandiri dan mau kerja
keras demi meraih cita-cita.
Mengetahui Siska tidak ada biaya untuk kuliah, Soleh kemudian
menawarkan diri untuk membantunya. Soleh anak orang kaya, urusan uang jelas tidak
ada masalah.
Siska tidak mau begitu saja menerima uang secara cuma-cuma dari
Soleh. Siska tahu karena Soleh ada maunya. Namun karena butuh uang, Siska pun akhirnya
menerima uang dari Soleh sebagai uang pinjaman. Siska mengatakan uang itu untuk
modal membuka restoran Padang. Siska pun mau melibatkan Farel karena Farel jago
masak dan keluarganya di Padang kebanyakan membuka Restoran Padang. Soleh oke-oke saja. Malah senang, karena pasti
Siska lama-lama akan jatuh hati padanya. Hanya saja, sebenarnya ia kurang suka Siska
bergaul dengan Farel yang lebih tampan dari dirinya.
Siska lalu bertemu Farel untuk merencanakan kerjasama membuka
Restoran Padang kecil-kecilan sambil jalan-jalan menikmati eksotiknya kota
Amsterdam yang dikelilingi banyak kanal.
Farel setuju dengan usul Siska. Ternyata selain kuliah Farel
punya rencana seperti itu sejak menginjakkan kakinya di Amsterdam. Bahkan
Farel sudah punya gambaran tempat yang
akan disewa untuk dijadikan restoran. Meski di sebuah jalan kecil, tetapi
sangat ramai dan banyak mahasiswa Indonesia yang tinggal di sana.
Baca Juga : Pemeran Wanita Kebaya Merah Sudah Rekam 92 Video Syur
Siska dan Farel pun bekerjasama.
Urusan memasak tentu saja Farel yang
melakukannya, sedangkan Siska melayani
pembeli dan mengelola keuangan restoran.
Restoran Padang yang diberi nama “Rendang Kampuang” itu ternyata
sukses besar. Selain harganya relatif murah, juga masakan Padang racikan Farel sangat
lezat khas Padang asli di kampung.
Soleh juga selalu berinisiatif mengajak teman-temannya makan di
restoran tersebut. Tentunya ada maksud lainnya, yakni mendekati Siska dan
mengawasi Farel.
Siska yang sebelumnya hanya menganggap Farel sahabat satu
kampung di Padang, lama-lama mencintainya. Ternyata Farel juga memiliki
perasaan yang sama kepada Siska.
Soleh ternyata menangkap gelagat kalau Farel dan Siska saling
suka. Namun ia tidak bisa bertindak gegabah untuk memisahkan keduanya. Soleh
takut kalau nanti sampai Siska membencinya.
Soleh kemudian meminta Siska dan Farel untuk menerima Arini (20
tahun) sebagai karyawan. Alasannya biar Siska tidak terlalu cape melayani
pembeli. Soleh bahkan rela membantu Siska untuk menambah gaji Arini.
Setelah berunding dengan Farel, akhirnya Siska menyetujui
menerima Arini sebagai karyawan. Arini gadis cantik dan supel. Maka kedatangan
Arini pun makin membuat ramai “Rendang Kampuang”.
Namun di balik itu, ternyata Soleh menugaskan Arini untuk menggoda dan menggaet Farel agar Siska
membenci Farel. Soleh tidak peduli kalau nanti restoran itu ditinggal Farel
karena yang dipedulikan Soleh adalah mendapatkan cinta Siska. Soleh juga
menganggap sanggup mendatakan koki masakan Padang, bahkan koki professional dari Padang sekalipun.
Arini yang supel tentu tidak sulit membuat
Farel dan Siska cepat akrab. Bahkan Farel dan Siska memperlakukannya seperti
bukan karyawan tetapi menganggapnya mitra sekaligus teman. Arini lama kelamaan
makin tebar pesona kepada Farel.
Bahkan, tanpa sepengetahuan Siska, Arini sering minta Farel
menemaninya jalan-jalan untuk menikmati malam di Amsterdam. Farel mau
menemaninya karena tahu kalau Arini belum lama datang ke Belanda dan takut
kenapa-kenapa kalau jalan sendirian. Arini yang masih saudara jauhnya
Soleh mengaku datang ke Belanda memang
untuk mencari kerja.
Baca Juga : Judul FTV yang Nyeleneh Bikin Penasaran
Suatu pagi saat restoran tutup, Siska mengunjungi tempat kosnya
Farel. Hanya saja Farel tidak ada dan lupa mengunci pintu. Siska masuk karena
yakin Farel tidak akan lama. Siska berpikiran mungkin Farel sedang membeli
makanan. Ketika sedang duduk-duduk santai, tiba-tiba Siska melihat di atas
meja ada sebuah dompet wanita tergeletak
di sana.
Siska curiga lalu mengambil dompet itu serta membukanya.
Ternyata dompet itu milik Arini. Ada id card punya Arini di dompet itu. Siska
kaget campur marah. Siska ingin menangis karena yakin kalau Arini pasti pergi
dengan Farel bahkan mungkin saja tadi malam di sini.
Ternyata, saat Farel pergi membeli roti, Arini yang tahu Siska
akan datang ke kosan Farel, kemudian
datang mendahului. Arini kemudian melihat Farel pergi tanpa mengunci pintu.
Kesempatan itu digunakan Arini untuk menyelinap masuk. Dari jendela Arini
kemudian melihat Siska sedang berjalan menuju ke kosan Farel. Arini ingin membuat
Siska marah kepada Farel. Arini lalu menaruh dompetnya di atas meja seolah-olah
ketinggalan. Setelah itu Arini segera menyelinap pergi tanpa ketahuan Siska.
Misi memisahkan Siska dengan Farel ternyata sangat mudah, pikir Arini sambil
tersenyum penuh kemenangan.
Ketika Farel datang ke kosannya, betapa kagetnya ia ketika Siska
melemparkan dompet Arini ke mukanya. Siska marah basar. Farel yang sedikit
bingung mencoba menjelaskan. Siska pergi sambil menangis. Farel mengejarnya dan
berusaha menjelaskannya. Tapi sia-sia. Siska langsung menyetop taksi pergi
entah kemana.
Farel yang tak ingin kehilangan Siska, mencarinya karena Siska
tidak ada di kosannya maupun di restoran. Farel pun menanyakan kepada Soleh
yang juga tidak mengetahuinya. Begitu juga ketika menanyakan ke teman-teman
kuliah Siska, semua tidak ada yang tahu.
Farel panik, apalagi ini di negeri orang. Farel tidak mau
disalahkan orang tua Siska karena tidak menjaganya dengan baik selama di
Belanda. Farel pun penasaran dengan dompet Arini yang ada di kamar kosnya.
Setelah bisa berpikir jernih, Farel ingat kalau di kosannya itu ada beberapa
CCTV terpasang. Ia lalu meminta tolong pemilik kosan untuk melihat CCTV. Benar
saja ternyata terlihat Arini datang ke kosan beberapa saat setelah Farel pergi
ke toko. Terlihat pula Arini berbegas pergi. Tak lama kemudian datang Siska.
Farel yakin kalau Arini tahu kedatangan Siska lalu sengaja
menaruh dompetnya di atas meja. Farel yakin kalau ini semua adalah rencana
Soleh yang berniat merebut Siska dari dirinya. Namun bagi Farel yang terpenting
sekarang adalah menemukan Siska dan kemudian memperlihatkan bukti kalau Arini
masuk menyelinap ke kosannya dan sengaja menaruh dompetnya di meja agar
ditemukan Siska.
Farel yang terus mencari Siska akhirnya menemukannya di sebuah
taman dekat kanal. Siska mulanya enggan mendengar penjelasan Farel. Namun Farel
punya bukti rekaman CCTV yang disimpan di flashdisk. Siska akhirnya mau melihat
rekaman itu dan mempercayai Farel. Siska pun sadar kalau Arini pasti disuruh
Soleh untuk merusak hubungan cintanya dengan Farel. Akhirnya mereka berusaha
mengembalikan uang pinjaman dari Soleh. Farel berjanji akan menjaga dan
menyayangi Siska selamanya.
= TAMAT =
Beli Sekarang di Tokopedia
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.