Dua pertandingan terakhir Persib Bandung, melawan Bali United dan Bhayangkara FC (4/6/2017), striker Carlton Cole masih tidak dimainkan. Bahkan bukan itu saja, namanya pun tidak ada dalam daftar susunan pemain. Apakah ini benar-benar menunjukkan bahwa mantan pemain Chelsea dan Timnas Inggris ini sudah dipecat manajemen Persib Bandung?
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman selalu beralasan tidak dimainkannya Cole karena faktor kebugarannya. Padahal Liga 1 sudah masuk ke pekan ke-9. Jadi siapa yang salah? Pemain itu sendiri yang sulit beradaptasi atau program pemulihan kebugaran yang tidak berjalan dengan baik.
Mengenai kondisi fisiknya itu, Cole sendiri sempat berkilah. "Saya belum dapat kesempatan main 90 menit, hanya 15 sampai 25 menit, sampai pekan kedelapan ini. Jadi, bagaimana Anda bilang saya tidak fit karena saya tidak akan fit selama saya tidak bermain di pertandingan," tuturnya kepada awak media yang mewanwancarinya di Graha Persib, Jalan Sulanjana, beberapa waktu lalu.
"Anda lihat saya berlatih tiap hari, tetapi yang saya butuhkan adalah pertandingan, menit bermain," kata Cole.
Sebagai striker, Cole memang satu tipe dengan striker Persib lainnya, Sergio van Dijk. Cole bukan tipe striker yang mengandalkan lari cepat, tidak seperti striker Sriwijaya, Alberto Gonzalves atau striker Madura United, Peter Odemwingie, misalnya. Cole lebih condong sebagai target man yang menunggu di kotak penalti lawan. Jadi kalau dibilang Cole tidak sesuai ekspetasi Djadjang Nurdjaman, kenapa merekrut Cole?
Harusnya Djadjang Nurdjaman tahu karakter striker yang akan direkrutnya. Akibatnya peran Cole seperti tidak ada. Apalagi Cole sendiri seringkali kurang mendapat suplai bola.
Namun sesuai apa yang dikatakan Cole, yakni membutuhkan menit bermain yang banyak untuk lebih baik lagi menunjukkan performa dirinya. Lihat saja, marquee player Mitra Kukar, Sissoko. Di awal liga, mantan pemain Liverpool ini terlihat lambat dan kurang kontribusinya. Namun karena selalu dimainkan di setiap pertandingan, bahkan hingga 90 menit, lambat laun kini perannya sangat sentral di Mitra Kukar. Mungkin begitu juga Cole ataupun Michael Essien di Persib.
Hanya saja, kalau benar Cole dipecat manajemen Persib, maka Persib harus merekrut striker yang sesuai pola permainan yang diingkan Djadjang dan benar-benar fit siap main. Dia pun harus diberikan kepercayaan untuk bermain penuh.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman selalu beralasan tidak dimainkannya Cole karena faktor kebugarannya. Padahal Liga 1 sudah masuk ke pekan ke-9. Jadi siapa yang salah? Pemain itu sendiri yang sulit beradaptasi atau program pemulihan kebugaran yang tidak berjalan dengan baik.
Mengenai kondisi fisiknya itu, Cole sendiri sempat berkilah. "Saya belum dapat kesempatan main 90 menit, hanya 15 sampai 25 menit, sampai pekan kedelapan ini. Jadi, bagaimana Anda bilang saya tidak fit karena saya tidak akan fit selama saya tidak bermain di pertandingan," tuturnya kepada awak media yang mewanwancarinya di Graha Persib, Jalan Sulanjana, beberapa waktu lalu.
"Anda lihat saya berlatih tiap hari, tetapi yang saya butuhkan adalah pertandingan, menit bermain," kata Cole.
Sebagai striker, Cole memang satu tipe dengan striker Persib lainnya, Sergio van Dijk. Cole bukan tipe striker yang mengandalkan lari cepat, tidak seperti striker Sriwijaya, Alberto Gonzalves atau striker Madura United, Peter Odemwingie, misalnya. Cole lebih condong sebagai target man yang menunggu di kotak penalti lawan. Jadi kalau dibilang Cole tidak sesuai ekspetasi Djadjang Nurdjaman, kenapa merekrut Cole?
Harusnya Djadjang Nurdjaman tahu karakter striker yang akan direkrutnya. Akibatnya peran Cole seperti tidak ada. Apalagi Cole sendiri seringkali kurang mendapat suplai bola.
Namun sesuai apa yang dikatakan Cole, yakni membutuhkan menit bermain yang banyak untuk lebih baik lagi menunjukkan performa dirinya. Lihat saja, marquee player Mitra Kukar, Sissoko. Di awal liga, mantan pemain Liverpool ini terlihat lambat dan kurang kontribusinya. Namun karena selalu dimainkan di setiap pertandingan, bahkan hingga 90 menit, lambat laun kini perannya sangat sentral di Mitra Kukar. Mungkin begitu juga Cole ataupun Michael Essien di Persib.
Hanya saja, kalau benar Cole dipecat manajemen Persib, maka Persib harus merekrut striker yang sesuai pola permainan yang diingkan Djadjang dan benar-benar fit siap main. Dia pun harus diberikan kepercayaan untuk bermain penuh.