Kasus tendangan maut terhadap Mega "Si Suster Ngesot" oleh Satpam Galeri Apartemen, Ciumbuleuit, Kota Bandung, teryata semakin ramai. Di Facebook, kini muncul gerakan bertajuk “1.000.000 Facebookers mendukung SATPAM Penendang 'Suster Ngesot'", tak lama setelah kasus itu mencuat di media. Kasus ini mencuat karena Mega melaporkan tindakan Satpam bernama Sunarya itu kepada polisi. Satpam tersebut dianggap telah melakukan penganiayaan.
Gerakan mendukung tindakan Satpam yang melakukan tendangan secara refleks karena kaget melihat pemandangan menyeramkan itu, hingga Selasa (13/12/2011) siang pukul 12.00 WIB, sudah didukung 233 anggota.
Para anggota kebanyakan menulis di dinding gerakan tersebut, mengecam aksi Mega (20 th) yang menyamar menjadi suster ngesot untuk menakut-nakuti rekannya yang bernama Fitra dan mendukung tindakan Sunarya yang dianggap hanya sebagai refleks semata karena kaget.
Kekesalan para Facebookers ini terutama kepada sikap Mega dan keluarganya yang tetap akan menuntut Satpam Sunarya meski pihak Poltabes Bandung mencoba untuk mendamaikan kedua belah pihak. Padahal, tendangan yang dilakukan Satpam tersebut hanya refleks, apalagi tamu lain yang kebetulan ada di dalam lift pun terlihat ketakutan.
Sebagai Satpam, selain menjaga keamanan dan ketertiban, dia juga berkewajiban melindungi keselamatan penghuni maupun tamu di apartemen tempatnya bekerja. Bayangkan kalau itu benar-benar Suster Ngesot? Lalu, apa kata dunia kalau Satpam itu menjerit lebay ketakutan? Apa pihak apartemen tidak malu punya Satpam seperti itu?***