Kesalahan yang dinilai paling fatal adalah saat Persib Bandung menjamu Semen Padang FC di Stadion Si Jalak Harupat (18/9/2019). Pada awal babak kedua, pelatih asal Belanda ini memasukan Ezechiel N'Douassel yang dinilai belum fit secara fisik karena baru datang setelah memperkuat negaranya. Eze menggantikan Gozali Siregar yang pada pertandingan itu mencetak gol indah di babak pertama.
Penggantian Gozali oleh Eze dinilai blunder besar. Pertama Eze gagal mengeksekusi penalti dan kedua menyerobot bola yang akan ditendang Kevin van Kipppersluis yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper. Padahal posisi Eze saat itu offside sehingga peluang emas itupun gagal. Kevin sendiri tampak marah dan kesal karena peluangnya mencetak gol menjadi sirna.
Sebenarnya ketika melawan Semen Padang FC kalau saja Roberts Rene Alberts berani memainkan Beckham Putra dari awal, mungkin hasilnya akan lain. Justru Robert Albert lebih memilih Omid Nazari yang kepalanya masih diperban akibat luka terkena pecahan kaca ketika terjadi lemparan batu terhadap bus Persib beberapa waktu lalu.
Beckham harus diakui mempunya skil dan spirit tinggi untuk kemenangan Persib. Beckham yang masuk di akhir babak kedua, mampu menghidupkan kembali serangan Persib yang sempat tertekan oleh serangan-serangan sporadis Semen Padang FC.
Ditunjuknya Robert Rene Alberts sebagai pelatih Persib pastinya dengan harapan membawa Persib menjadi kuat seperti PSM. Namun jangan dilupakan, pada saat Roberts Alberts melatih PSM, di tim asal Makassar itu ada Wiljan Pluim yang skillnya di atas rata-rata pemain asing yang berlaga di Indonesia. Sampai kini pun Pluim tetap menjadi roh kekuatan PSM meski pelatihnya sudah berganti.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.