Kalau pada SEA Games terdiri dari gabungan pemain U-23 ditambah 3 pemain senior, maka pada AFC Cup seharusnya Shin Tae Yong banyak memiliki opsi pemain. Apalagi digadang-gadang akan diperkuat pula 3 pemain asal Belanda yang baru dinaturalisasi,
Berkaca pada kegagalan Timnas U-23, faktor yang paling perlu disorot adalah sektor lini depan. Shin Tae Yong kerap memilih striker yang suka bergerak dan berlari. Masalahnya, para pemain yang dipilih sesuai ekspetasi pelatih ini seringkali sulit mencetak gol, bahkan tidak sama sekali mencetak gol.
Kita lihat saja, striker utama Timnas U-23 kemarin. Irfan Jauhari yang kerap menjadi starting eleven, belum pernah mencetak gol sekalipun. Bahkan kalah sama pemain belasan tahun Ronaldo Kwateh dan Muhamad Ridwan yang selalu bermain dari bangku cadangan, tetapi mampu mencetak gol penting. Bahkan mereka pernah diuji mental baru beberapa menit bermain sudah diganti lagi.
Beda dengan Irfan Jauhar yang sebenarnya jauh dari harapan. Dia selalu dipilih untuk menjadi striker utama. Padahal kontribusinya dalam urusan mencetak gol adalah nol. Pemain cadangan Persija ini seringkali banyak membuang peluang di mulut gawang. Bahkan seringkali membuat kebingungan para pemain tengah sehingga pemain seperti Witan maupun Egi Maulana lebih banyak mengandalkan aksi individu.
Untuk Timnas senior yang akan berlaga di AFC Cup, semoga saja Shin Tae Yong membuka matanya lebar-lebar, karena Indonesia memiliki striker haus gol dan selalu menjadi top skor liga. Siapa lagi kalau bukan Ilija Spasojevic.
Akankah Spasojevic dipanggil untuk menambah daya dobrak Timnas? Meski usianya sudah 34 tahun dan buka tipe pelari, tetapi kalau kemampuannya mencetak gol masih yang terbaik, mengapa tidak?
Ataukah, Shin Tae Yong lebih suka memilih semisal striker Arema Malang Dedik Setiawan dan Kus Heriyudo yang memiliki kecepatan berlari kesana-sini tetapi suka membuang-buang peluang dan bikin geregetan para pemain tengah karena sering out potition di kotak penalti?
Di negara manapun, rata-rata striker yang menjadi top skor bakal dipilih untuk menjadi striker utama mereka. Kalau Shin Tae Yong sepertinya lebih suka pemain cadangan di klub yang menjadi strikernya. Alhasil akibatnya kena hujat di media sosial dan dituduh pemain titipan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.