Masalah kehidupan rumah tangga selalu menjadi cerita menarik untuk diangkat ke layar kaca. Banyak drama sinetron yang diambil dari kisah permasalahan antara suami-istri ini.
Menuangkan ide cerita masalah kehidupan rumah tangga menjadi cerita yang menarik, tentunya harus memiliki banyak konflik yang saling berkaitan dengan apa yang dialami oleh tokoh utamanya.
Semakin banyak konflik, cerita tentunya akan semakin menarik. Penulis bisa saja berupaya untuk membuat sesuatu yang tak terduga-duga dalam cerita yang ditulisnya.
Contoh sinopsis drama televisi yang sarat konflik bisa disimak dalam sinopsis FTV berjudul : "PENGKHIANATAN DI BALIK BILIK DAPUR" yang sudah tayang di Video dan Indosiar.
Elina [29] seorang pebisnis, dia sudah punya rumah sedangkan suaminya
kerja bantu bisnisnya. Elina menampung ibu mertuanya karena seorang janda dan
hanya punya anak satu-satunya. Elina gak punya anak selama 3 tahun pernikahan
dan gak ada yang bahas tentang anak karena Elina pernah kehilangan. Tapi tiba-tiba
dia dapat sebuah kotak misterius di meja rias di rumah. Elina teriak kaget
karena Isinya baju bayi yang pernah dia beli dan ada darah yang menempel.
Tangan Elina gemetar waktu dia baca ada isi pesan menyakitkan. Elina dibilang
wanita yang egois karena gak bisa jaga bayinya dulu. Elina pekerja keras karena
dulu bisnisnya lagi sukses sampai dia lupa lagi hamil dan akhirnya kelelahan
serta kehilangan.
Elina jadi down setelah dapat pesan itu. Faris [30] suaminya melihat perubahan Elina yang jadi malas makan bahkan kesulitan tidur. Elina gak mau ceritain apa yang dia dapat karena dia anggap itu emang hukuman untuk dia. Tapi setelah itu, terornya terus menerus datang. Pas Elina ke kantor, dia buka tas kerjanya, ada foto USG di tas Elina dan itu bikin Elina kaget karena foto itu udah dia bakar, terbukti dari foto yang setengahnya udah terbakar. Elina mulai menebak-nebak siapa yang melakukannya? Elina bahkan dapat spam chat dari nomor yang gak dikenal. Isinya sangat menjudge dirinya terlalu mengejar kekayaan.
Malamnya, Elina melihat suaminya pulang. Faris bilang baru selesai ketemu client. Dalam hatinya gak mungkin kan suaminya yang menerornya. Faris aja sibuk kerja bantu urus bisnisnya. Tapi dia yakin ini pasti orang terdekatnya. Pas Faris naik ke atas kasur, Elina nanya ke Faris. Apakah Elina sangat egois sampai gak peduli sama keluarga? Apakah Elina terlalu sibuk bekerja sampai dia lupa suaminya? Apakah seharusnya dia di rumah aja? Gak usah lagi urus bisnis? Biar Faris aja yang urus? Faris bingung kenapa Elina nanya gitu dan Elina pun mencoba cerita ke Faris. Faris menduga kalau itu ibunya. Faris pun bilang kalau ibunya memang sempat nanyain cucu lagi dan kapan mereka punya anak. Elina sempat gak percaya karena mertuanya itu baik. Tapi akhirnya Elina bilang kalau dia juga ingin punya anak, tapi memang belum dikasih kan. Faris bilang akan coba bicara sama ibunya. Faris pun bilang, kalau seandainya Elina mau istirahat dulu juga dari pekerjaannya gak apa-apa. Dia bisa urus sendiri juga kok gak masalah. Tapi balik lagi, apa yang menurut Elina menyenangkan jalani aja. Gak usah terlalu dipikirkan soal anak udah Tuhan atur.
Keesokan harinya, pagi-pagi Elina dengar suara bayi. Elina keluar dan
Bu Yeni [50] mertuanya lagi gendong bayinya Rahma [25] pembantu mereka yang
baru kembali lagi ke Jakarta. Elina memeluknya karena udah anggap Rahma kaya
adiknya sendiri. Rahma tumbuh besar bersama Elina dulu. Elina anak broken home,
jadi dia suka ditinggal ibunya kerja. Sementara ibunya Rahma dulu kerja jadi
pembantu Elina. Tapi pas ibunya Elina
meninggal mereka pun pulang kampung. Elina menjual rumahnya dan tinggal di
apartemen. Gak lama setelah pulang ke kampung, Elina dapat kabar kalau Rahma
udah menikah, tapi setelah 1 tahun, Rahma pisah dengan suaminya. Rahma putus
asa dan akhirnya untuk mengusir kegundahannya, Elina menawarkan Rahma kembali
ke Jakarta untuk bekerja di rumahnya setelah Elina menikah sama Faris. Rahma
kembali ceria dan 3 bulan kedatangannya di Jakarta, baru ketahuan kalau Rahma
tengah hamil. Beberapa bulan yang lalu Rahma melahirkan di kampung dan baru
kembali lagi ke Jakarta untuk kerja lagi.
Elina senang karena di rumah mereka ada bayi, tapi hari demi hari.
Rahma merasa cemburu karena Faris dan Bu Yeni kelewat terlalu dekat sama Rahma.
Elina jadi beban pikiran karena merasa Faris dan Bu Yeni kok kayanya kelihatan
banget pengen Elina hamil. Di sisi lain, Elina juga jadi berpikir, siapa yang
sebenarnya meneror dia? Apa benar Bu Yeni? Atau justru Faris, atau malah
jangan-jangan Rahma? Pas lagi bengong, Rahma deketin Elina dan nanya kenapa
setelah kepulangan Rahma, Elina jadi kelihatan murung. Apakah Elina merasa
terganggu dengan kedatangan bayinya? Elina senyum dan bilang dia malah senang
karena rumahnya ramai. Cuma…, Elina ceritalah tentang teror itu dan bilang
kalau itu bikin dia kepikiran. Rahma pun menyemangati Elina dan dia ngasih tahu
promil yang bagus. Rahma bersemangat membantu Elina untuk hamil.
Rahma jadi buatin buah-buahan dan makanan sehat lainnya. Tapi teror itu kembali datang waktu Elina nemu kotak di dalam lemarinya ada boneka yang rusak, isi busanya keluar, dia dapat tulisan surat berdarah kalau pernikahannya diambang kehancuran kalau dia masih sibuk di luaran sana. Hari-harinya hanya sibuk bekerja dan gak bisa memberikan anak. Elina merasa marah, dia memecahkan barang dan mengundang kedatangan Rahma. Rahma menenangkannya dan membuang boneka itu. Bu Yeni pun datang dengan membawa bayinya Rahma. Dia nanya ada apa tapi Elina berteriak dan bilang kalau Bu Yeni pasti yang melakukan teror padanya. Dia gak berhak mengatur kehidupan rumah tangganya! Elina sudah berusaha keras untuk hidupnya! Seharusnya Bu Yeni berterima kasih karena sudah diberikan tempat tinggal. Bahkan Faris punya kerjaan karenanya, sebelumnya Faris bukan siapa-siapa. Jadi Elina minta Yeni berhenti melakukan itu padanya. Bu Yeni jelas tidak mengerti, tapi dia sakit hati dengan perkataan Elina dan bilang akan pergi dari rumah ini. Bu Yeni memberikan bayi yang dia gendong ke Rahma untuk membereskan bajunya.
Rahma jadi serba salah, dia pun mengejar Bu Yeni ke kamar dan bilang
kalau Elina sedang tidak dalam emosi yang stabil. Bu Yeni jangan membawanya ke
hati dan coba untuk sedikit lebih mengerti karena Elina saat ini frustasi
terkait anak. Apalagi Rahma pulang bawa bayi, dia pasti semakin merasa
tertekan. Bu Yeni abis itu mencoba mengerti dan bilang kalau dia akan bantu
untuk menenangkan Elina juga. Bu Yeni bilang ke Rahma, seandainya aja Rahma
yang jadi menantunya, dia pasti senang. Apalagi melihat si baby yang lucu, Bu
Yeni senang bisa urus bayinya setiap hari. Omongan Bu Yeni ini didengar sama
Elina dan itu bikin Elina sakit hati. Sementara Rahma tertawa dan bilang kalau
Bu Yeni udah dia anggap seperti ibunya sendiri selama di Jakarta.
Elina pagi-pagi banget udah bangun bikin Faris kebangun dari tidurnya.
Faris nanya mau kemana dan Elina bilang mau joging dan langsung berangkat
kerja. Faris pun bilang kalau sebaiknya Elina jangan memforsir dirinya karena
beberapa hari ini Faris lihat kalau Elina capek banget. Elina jawab iya tapi
dengan judes. Elina masih kesal soal kemarin tapi dia gak mau cerita sama Faris
meski Faris udah nanya. Akhirnya, untuk menyenangkan hati Elina, Faris bilang
kalau dia udah lama gak dinner sama Elina, sepulang kerja nanti dia mau ngajak
Elina dinner. Elina awalnya gak mau tapi setelah Faris cium Elina dan
membujuknya sampai tertawa, akhirnya Elina mau, tapi karena harus ketemu
client, dia bilang ketemu langsung aja di tempat.
Sepulang kerja, Elina pun ke restoran yang udah mereka sepakati. Tapi
Elina malah nabrak seseorang yang ternyata Geri [30] mantannya. Geri excited
ketemu sama Elina yang makin cantik karena beberapa tahun yang lalu pas masih
pacaran, Elina itu gemuk. Akhirnya mereka jadi ngobrol dan pesan makan bareng.
Elina gak tahu kalau Geri udah balik ke Indonesia karena terakhir kan mereka
pisah gara-gara LDR dan Geri sibuk sama kuliahnya. Geri ceritain kalau dia udah
selesai dan kerja di RS keluarganya sekarang. Geri nanya Elina datang sama
siapa dan Elina bilang kalau dia lagi nunggu suaminya. Abis itu mereka pun
ketawa-tawa pas nostalgia. Elina cerita kalau dia kurus karena stres setelah
kehilangan anaknya. Geri ikut sedih dan ngajak bertukar nomor HP, siapa tahu
Elina membutuhkan bantuannya karena ibunya Geri kan dokter kandungan. Elina
tuker nomor dan pas Geri pergi, Faris pun datang. Faris nanya itu siapa dan
Elina bilang kalau itu temannya.
Akhirnya, pas makan malam bersama, Elina bilang kalau dia mau konsul
ke obgyn terkait promil. Mereka semua senang mendengarnya karena Elina akhirnya
mau konsul ke dokter. Faris pun nanya kenapa tiba-tiba Elina mau konsul? Selama
ini kan Elina gak mau. Elina cerita kalau dia sebenarnya gak mau karena
takutnya salah satu dari mereka ada yang bermasalah dan saling menyalahkan
kalau promilnya gak berhasil. Tapi Faris memeluk Elina dan bilang kalau dia gak
akan melakukan itu karena dia cinta dan sayang sama Elina. Bu Yeni juga
menyemangati Elina, begitupula Rahma bilang akan bantu sediakan makanan sehat
sampai promilnya berhasil. Elina berterima kasih dan dia pun minta maaf sama Bu
Yeni tentang kemarin tapi Bu Yeni bilang kalau dia mengerti dan gak membawanya
ke hati.
Elina terbangun di pagi buta, dia bingung kemana Faris karena gak ada
di sampingnya. Pas dia keluar kamar, masih gelap. Dia pun turun dari kamar dan
gak sengaja dengar seperti ada orang yang berbicara. Elina pun manggil
suaminya, tapi gak ada sahutan. Elina cek ke ruang kerja lantai bawah, ternyata
suaminya tertidur di sana. Elina gak enak mau bangunin, dia pun nutupin Faris
pakai selimut. Abis itu Elina ke dapur ambil minum dan mau balik ke kamarnya
untuk siap-siap jogging. Tapi pas Elina baru nutup pintu kamarnya, dia malah
mendengar suara orang berteriak. Elina keluar lagi, begitu juga Yeni yang
kebangun. Pas mereka nyalain lampu, mereka kaget melihat Rahma terjatuh dari
tangga. Faris muncul baru bangun nanya ada apa dan Elina histeris minta Faris
bawa Rahma ke rumah sakit.
Dokter bilang gak ada yang perlu dikhawatirkan karena hasil tes menunjukkan baik-baik saja. Tapi Yeni bilang, terus kenapa Rahma belum juga sadarkan diri. Yeni merasa kasihan dengan bayinya. Dokter bilang Rahma cuma pingsan, dia akan sadarkan diri, jadi biarkan dia istirahat. Elina masih bertanya apa benar gak ada masalah apa-apa? Karena dia bingung apa yang terjadi, tapi suaminya bilang kalau di tangga itu memang agak licin. Bisa jadi Rahma mau ke lantai atas karena biasanya dia bangun pagi ambil pakaian kotor. Faris menenangkan Elina, menyuruhnya untuk pulang istirahat dan menunda untuk ke dokter obgyn. Pas lagi di lobby nunggu jemputan, Elina ketemu sama Geri lagi. Geri bilang kalau dia abis operasi dan baru selesai pagi ini. Kebetulan, Elina ceritakan kalau dia baru kena musibah dan minta Geri untuk bantu menjadwalkan ulang ke dokter obgyn karena sekarang situasinya sedang tidak memungkinkan. Geri bilang oke, tapi dengan syarat Elina mau diantar bersamanya karena kelihatannya Elina gak baik-baik aja. Elina awalnya menolak, tapi Geri memaksanya.
Pas di mobil, Geri nyuruh Elina tunggu sebentar. Gak lama, dia datang
bawa selimut dan juga makanan. Geri nyuruh Elina makan dulu sebelum mereka
pulang. Elina bilang akhir-akhir ini kehidupannya agak berantakan. Entah dari
mana mulanya, tapi rasanya dia kaya hidup di dalam mimpi buruk yang gak
selesai. Geri nanya, kenapa sama pembantu, Elina sampai segitunya. Elina
jelasin kalau Rahma itu udah kaya keluarganya. Elina anggap Rahma adiknya dan
dulu saat orang lain banyak yang bully Elina, Rahma jadi satu-satu temannya di
rumah. Jadi Elina gak perlu main keluar untuk bisa punya teman. Geri hela
napasnya, dalam hatinya dia kasihan karena dia tahu latar belakang keluarga
Elina yang broken home. Sekarang Elina udah gak punya siapa-siapa karena
ibunya.
Elina sampai di rumah dan langsung masuk setelah Geri pergi. Rumahnya
sepi karena semuanya ada di rumah sakit. Pas mau masuk, ada kurir yang anter
paket. Elina langsung menerimanya meski dia rasa gak pesan apa-apa. Elina pun
buka paket itu dan dia menjatuhkan kotaknya karena kaget ada foto dia sama Geri
sejak ketemu di restoran, ke dokter obgyn sampai tadi di mobil. Dia dapat surat
lagi isinya kalau dia wanita penggoda. Gak bisa kasih anak tapi bermain di
belakang suami. Elina ketakutan karena dia seperti diikuti oleh orang yang
bahkan dia gak tahu siapa dia. Elina langsung menutup semua jendela rumahnya
dan menutupnya rapat. Tapi dia melihat sesuatu yang janggal. Dia melihat HP
Rahma yang menyala di dekat pot bunga. Elina langsung mengambilnya dan melihat
kalau itu lagi merekam.
Elina mengeceknya dan kakinya langsung lemas waktu dia tahu isi
rekamannya. Elina nelepon Geri lagi dengan gemetar. Sampai di rumah, Geri
langsung menangkap tubuh Elina yang hampir pingsan. Geri menonton video itu
yang isinya Faris dan Rahma keluar dari ruang kerja bersamaan. Lalu Rahma
buru-buru naik tangga tapi Faris mengejarnya dan menariknya hingga jatuh ke
bawah. Faris kelihatan panik dan langsung lari kembali masuk ke ruang kerja.
Dan terjadilah kejadian selanjutnya yaitu Yeni dan Elina keluar dari kamar dan
kaget lihat Rahma jatuh. Elina bingung, sebenarnya apa yang terjadi di antara
mereka?
Yeni mohon-mohon ke Elina untuk membebaskan anaknya tapi Elina gak
peduli. Tak lama Rahma sadarkan diri. Elina memeluk Rahma dan bilang kalau dia
akan memproses hukum apa yang udah Rahma alami ini. Rahma malah menangis dan
kemudian mengakui semuanya. Kaki Elina makin lemas waktu dengar semuanya, tapi
Geri berhasil memeluknya. Jadi benar, selama ini yang meneror dia, suaminya
sendiri. Sebenarnya Faris ingin berpisah sama Elina, tapi karena dia merasa
terikat dengan hal yang Elina punya terkait bisnis, rumah dll, dia gak bisa
lepas gitu aja. Intinya Faris mau bikin istrinya down perlahan supaya bisa
menguasai bisnis dan mengambil harta seluruhnya. Setelah itu, dia baru akan
menikah resmi sama Rahma. Yeni marah, maksudnya nikah resmi apa? Rahma mengaku
kalau dia nikah siri di kampung dengan Faris dan memiliki anak yaitu bayi yang
Yeni gendong. Yeni shock karena anaknya melakukan itu, dia bilang kalau Rahma
dan Faris benar-benar keterlaluan. Berani-beraninya mereka melakukan itu. Elina
juga gak bisa berkata apa-apa karena orang yang dia percaya ternyata sejahat
itu padanya.
Rahma bersimpuh memohon maaf, dia bilang khilaf karena waktu itu Faris
menawarkan kebahagiaan, di mana Rahma sendiri lagi down setelah menjanda. Tapi
sekarang Rahma sadar kalau dia benar-benar berdosa. Waktu Faris melakukan itu
terlalu jauh, Rahma pun berusaha untuk menghentikannya. Bahkan mensupport Elina
untuk hamil dengan bantu promil. Semalam Rahma bilang ke Faris kalau dia mau
menyudahi semuanya karena Elina bilang serius mau promil dan periksa ke dokter.
Dia mau pulang kampung aja dan bawa anaknya, lupain Faris. Rahma gak mau
menyakiti Elina lebih dalam lagi. Tapi Faris melarangnya dan mereka sempat
berdebat hingga pagi tadi. Jadi yang Elina dengar tadi pagi itu memang
pertengkaran mereka. Rahma sembunyi di bawah kolong meja dan Faris pura-pura
tidur. Setelah Elina balik ke kamar, Rahma terpikir untuk mengakui kesalahannya
saat itu juga. Tapi waktu dia lari ke tangga, Faris berusaha mencegahnya, tapi
dia malah menariknya terlalu kencang, sehingga jatuh dari tangga.
Elina bilang kalau Rahma gak tahu rasa berterima kasih, padahal dia udah banyak bantu Rahma dan ibunya di kampung sering dia kirimi uang. Elina bilang kalau ibunya gak salah dan Rahma mohon untuk gak bilang ke ibunya di kampung karena Ibunya gak tahu kalau Faris ini suami Elina. Elina menangis histeris, tapi Geri memeluknya erat. Geri bilang udah saatnya Elina menyingkirkan parasit di hidupnya. Elina abis itu menyuruh mereka keluar dari rumahnya. Dia tetap akan memproses hukum, tapi berkaitan dengan teror yang dia dapatkan kemarin. Yeni udah memohon agar anaknya dimaafkan dan dia melepaskan bayi yang dia gendong, bilang gak akan mengakui cucunya. Tapi Elina gak mau, karena apa yang Geri bilang benar. Dia mau menyingkirkan parasit di dalam hidupnya.
Setelah itu proses hukum berjalan, Faris masuk penjara dan Elina
menerima lamaran Geri. Mereka sudah pernah pacaran, jadi mengenal satu sama
lain. Putusnya mereka dulu bukan karena adanya pengkhianatan tapi karena Geri
sibuk mengejar karirnya. Sekarang Geri udah jadi dokter, dia masih mencintai
Elina dan mau menikahinya. Setelah mereka menikah, gak lama Elina hamil.
Sekarang Elina tahu, Tuhan memang punya rahasia yang tidak akan bisa manusia
tebak. Manusia cuma bisa berencana, tapi sisanya hanya Tuhan yang tahu. Elina
dan Geri pun berencana melakukan honeymoon dan babymoon sekaligus karena
setelah menikah mereka sibuk kerja.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar yang Sopan. Trims.